Pergumulan isu-isu aktual
Kemajuan manusia modern yang kini terbukti dalam sains dan teknologi bukannya berjalan tanpa kendala. Kendala besar yang sungguh dihadapi ialah etika dan hati nurani. Pertanyaan penting yang muncul dalam diri manusia ialah sejauh mana manusia bebas dalam tindakannya. Atau batasan-batasan apa bagi manusia dalam bertindak.
Genosida sebagai contoh yang dimunculkan di sana. Proyek yang dikerjakan Brixton berada dalam koridor genosida. Dengan virus yang dikembangkan, mereka berupaya memusnahkan manusia demi mempertahankan yang kuat. Eddie Marsan sebagai Profesor Andreiko, ilmuwan yang menciptakan Snowflake, dipaksa untuk terlibat dalam proyek Brixton. Sebagai seorang akademisi yang semata berkarya demi sains, ia tetap bertahan pada pendiriannya untuk tidak terlibat dalam proyek pemusnahan manusia. Demi membela kemanusiaan, Hobbs dan Shaw berkarya.
Humanisme
Hobbs ditampikan di sana pada posisi filsafat tertentu. Seperti buku Nietzsche yang dibacanya. Pembacaan ini tentu memberi pemahaman tertentu akan kehidupan. Beberapa kali mengutip Nietzsche, menandakan bahwa Hobbs berdiri pada filsafat tertentu. Bahkan amat nyata dalam seruannya sendiri bahwa ia seorang Nietzschean dalam pemikiran.
Kalimat berkesan yang diucapkan Hobbs perihal humanisme ialah "Kami percaya kepada manusia, bukan percaya kepada teknologi atau mesin, karena hanya manusia yang punya hati." Demikianlah kiranya seruan humanisme Hobbs. Juga sejumlah ucapan lain yang memberi penekanan pada humanismelah yang mendorong ia dan para pejuangnya mempertaruhkan diri. Berjuang demi humanisme.
Teisme
Salah satu adegan penting dan puncak, dibuka Hobbs dengan seruan yang mengindikasikan bahwa manusia memerlukan dimensi lain dari kehidupannya. Manusia masih berpengharapan akan Tuhan. Ia meminta keluarganya, di pulau kediaman keluarganya, untuk berseru dan meminta perlindungan kepada Tuhan agar memberi kekuatan dan keberanian untuk bertarung.
Ini tentu mewakili sebuah keyakinan akan Tuhan. Kemajuan sains dan teknologi masih menyisahkan ruang bagi Tuhan. Hal seperti ini amat menarik untuk ditelusuri. Indikasi yang penting untuk peradaban humanisme. Kemajuan sain dan teknologi tak pernah menuntaskan segala perkara. Selalu ada ruang di mana manusia merasa kosong. Manusia perlu Yang Lebih Besar! Di hadapan yang tak terjawab oleh aneka kemajuan manusia, misteri kehidupan dan kesudahannya, perlu Yang Lebih Besar dari manusia, dirinya sendiri dan segala kapasitasnya. Sebuah kemungkinan yang telah menyejarah mengajarkan akan Tuhan, ruang bagi manusia di hadapan yang tak terjawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H