Mohon tunggu...
Fransiskus Nong Budi
Fransiskus Nong Budi Mohon Tunggu... Penulis - Franceisco Nonk

Budi merupakan seorang penulis dan pencinta Filsafat. Saat ini tinggal di Melbourne, Australia. Ia melakukan sejumlah riset di bidang Filsafat dan Teologi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perubahan Sang Koruptor

20 November 2018   09:23 Diperbarui: 20 November 2018   09:51 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa tetangga dan ketua Rukun Tetangga dan Warga diudang oleh negarawan untuk menemani makan siang mereka. Penjaga keamanan pun diajakya. Istri dan anak-anaknya juga diWA-nya agar makan siang di rumah. Ini tak pernah terjadi, untuk yang kedua kali setelah mereka menikah, makan bersama di meja makan di ruang makan rumah mereka. Orang-orang yang bekerja di rumahnya pun diajaknya. Sekitar 20an orang, laki dan perempuan yang bekerja di rumahnya. Menu terbaik diperintahnya untuk disediakan di jamuan siang itu. 

Saat makan bersama, ia mulai berkisah tentang tugasnya dan kerjaannya sebagai negarawan. Banyak proyek ditanganinya. Bisnisnya yang tersebar di sejumlah kawasan dituturkannya. Sampai pada cerita kunjungannya yang terakhir ke perusahaan sawit dan karet miliknya di dua pulau terbesar di negeri itu. Ia sedang pusing tujuh kali tujuh keliling mikirkan harga sawit dan karet. Aneka strategi sudah dicobanya, tapi belum berhasil. Lobi-lobi diusahakannya, hingga keberanian membanting amplop untuk kelancaran usaha dan bisnisnya. 

Tak kalah menarik, keluh padatnya agenda kantornya juga keluar dari mulutnya. Pertemuan ini itu, meeting sana sini, terbang sana sini, wakili sana sini, dan seterusnya. Istri anak tak pernah diurusnya, keluhnya dengan sedikit gurauan. Bukan soal uang, tapai kebersamaannya, katanya saat itu. 

Lantas, saat makan siang bersama orang "Gila" itu ia berkomitmen dengan dirinya kalau ia ingin mengurangi kepadatan agenda hariannya, yang kadang sengaja dipadatkan. Jajan-jajan di mana-mana. Banting amplop ingin ditiadakannya. Bisnis kotornya dan aneka trik dan akrobatik politis ingin dilenyapkannya.

Mendengar semua itu, berkatalah si orang "Gila" kepada mereka menyudahi kehadirannya, "Hari ini, sesungguhnya, telah terjadi perubahan di rumah ini!" Setelah berkata demikian, ia pun berpamitan sambil menyalami tuan rumah dan tamu undangan, lalu pergi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun