Selain keputusan meninggalkan Eliano Reijnders dari skuad Garuda, dan juga sejumlah perombakan pada starting line-up, ada hal mengejutkan lainnya yang terjadi di tubuh Timnas Indonesia saat pertandingan kontra Cina di Qingdao malam itu.Â
Hal ini menyangkut persoalan ban kapten di Tim Nasional Indonesia. Pendukung skuad Garuda dibuat kaget dengan tampilnya kembali Asnawi Mangkualam sebagai kapten di tim nasional Indonesia.
Pecinta sepakbola tanah air yang telah jatuh hati dengan kepemimpinan Jay Idzes di tim nasional akhir-akhir ini, ternyata harus menerima fakta bahwa bek Venezia itu belum menjadi kapten utama di skuad Garuda. Laga di Qingdao malam itu mengkonfirmasi kepada kita dengan jelas.
Hal tersebut lantas menjadi salah satu topik perbincangan netizen Indonesia di media sosial setelah laga malam itu berakhir dengan hasil mengecewakan.
Bukan soal performanya dalam pertandingan semata, tetapi kepemimpinan Asnawi Mangkualam di lapangan jelas sangat berbeda dengan Jay Idzes.Â
Beberapa kali kamera menyoroti momen-momen penting yang terjadi dalam pertandingan itu, dimana kehadiran sang kapten jelas dibutuhkan, perannya justru diambil alih oleh pemain lain, seperti Jay Idzes.
Asnawi juga dinilai kesulitan dalam memimpin dan mengkoordinasikan punggawa timnas akibat kendala dalam berkomunikasi, khususnya dengan pemain-pemain keturunan yang datang dari Eropa. Akibat komunikasi yang kurang baik itu, chemistry pun sulit untuk dibangun. Alhasil, tandemnya di sisi kanan pertahanan Indonesia, Mees Hilgers, dinilai kesulitan ketika bekerjasama dengan Asnawi.
Hal-hal seperti inilah yang dinilai banyak pendukung skuad Garuda sangat berbeda antara Jay Idzes dan Asnawi Mangkualam ketika keduanya mengemban tugas sebagai kapten tim.
Kepemimpinan yang dimiliki Jay Idzes ketika turun sebagai kapten tim lebih bisa dirasakan, baik itu oleh rekan setim maupun pendukung tim nasional.Â
Semoga saja, juru taktik tim nasional, sebagai orang yang memiliki kuasa untuk menentukan kapten tim menyadari hal itu, dan jangan hanya bersandar pada jumlah caps bersama tim nasional semata sebagai acuan.