Sebenarnya, gejala-gejala awal sakit di lutut sudah ada. Di 2019-2020 yang lalu, pernah sakit di lutut kambuh dan membuatnya tidak bisa beraktivitas dengan normal.Â
Ia selalu mengandalkan minyak tradisional dan coolpack setiap kali lututnya sakit. Alhasil, rasa nyeri mereda namun kerusakan di lutut tidak diketahui.Â
Semakin serius
Baru-baru ini, sahabat saya mengeluh bahwa rasa sakit di lutut semakin menjadi-jadi. Lututnya tidak dapat digerakkan dengan normal. Lutut juga terasa hangat. Kaki kanannya sering terasa kebas.
Akhirnya, ia memutuskan untuk periksa ke dokter tulang. Setelah proses MRI (Magnetic Resonance Imaging) dan rontgen, dokter menyatakan bahwa sahabat saya telah mengalami cedera ACL (Anterior Cruciate Ligament) tingkat 2. [Informasi lanjut tentang ACL]
Ia pun dianjurkan menjalani operasi untuk rekonstruksi ligamen lutut kanannya. Dan, dengan demikian ia harus menjalani masa pemulihan yang cukup panjang.
Tetap seriusÂ
Untuk itu, belajar dari pengalaman sahabat di atas, kiranya kita tetap serius pada kesehatan tubuh; sesederhana apa pun gangguan yang dirasakan.
Apalagi, jika gangguan-rasa sakit-cedera tersebut berulang.
Kita harus bertanya, "Ada apa dengan tangan/kaki/sendi/atau organ tubuh yang lain?". Kita juga harus peka untuk konsultasi dengan dokter yang menangani bagian tersebut.
Agar, bagian dalam tubuh yang tak terlihat dapat dikontrol. Sehingga, kita tidak hanya mengobati ketika bagian tersebut sudah cukup parah atau serius. Tetapi, kita dapat mencegah apa-apa saja yang akan memberi pengaruh kurang baik pada bagian tubuh tersebut.
Kiranya bermanfaat.
Mari menjaga lutut kita - yang dengannya kita dapat berjalan dan bergerak tiap saat.
Salam.