Catatan kecil
Menyiapkan satu catatan kecil itu penting. Karena, sembari makan, berjalan, menonton, membaca, dan rekreasi, ide bisa saja muncul.Â
Jika tidak segera diabadikan, ide itu bisa hilang dan tak muncul-muncul lagi. Sebab, daya ingat saya tidak cukup kuat untuk menampung ide-ide yang bermunculan. Ada satu pepatah Latin yang memiliki nada yang sama: "Verba volant, scripta manent!".
Sejauh ini, saya memiliki catatan saku dan catatan di smartphone. Sehingga, kapan pun ide muncul, saya catat entah itu kurang penting sekalipun. Suatu waktu ide itu bisa menjadi penting kalau memiliki jalinan yang tepat dengan ide lain.
Konsultasi
Saya pasti akan mengalami jalan buntu dalam menulis, demikian juga para penulis lainnya. Saat rasanya "otak mogok" ingin rasanya kita mencari jalan keluar. Salah satu cara bagi saya adalah konsultasi dengan orang/penulis lain.
Ide, nasihat, atau anjuran dari teman harus saya dengarkan. Ada saja hal-hal cemerlang yang mereka sampaikan. Barangkali, saya tidak terpikir untuk itu.
Meski sederhana, ide seperti itu muncul di waktu dan konteks yang tepat. Maka, saya tak akan sia-siakan hasil konsultasi dengan mereka.
Saya memiliki cukup banyak teman yang dapat dijadikan sebagai 'konsultan'. Ya, ibaratnya pembimbing skripsi lah.
Tentu, konsultan itu saya pilih karena memiliki spirit untuk mendukung saudaranya, melihat karya saudara sebagai karyanya juga, dan ingin saudaranya (yaitu saya) berkembang dalam menulis.
Tidak tergesa-gesa
Saya pernah terjebak dalam arus tergesa-gesa dalam menulis, tanpa baca dan menyelami tulisan yang saya rangkai. Alasannya, saya ingin agar saya menjadi yang pertama menyampaikan ide kepada banyak pembaca.
Harapan tak sesuai dengan hasil. Tulisan yang ada ternyata dangkal, amburadul, dan tak layak tampil secara publik. Muncullah rasa malu dan bersalah.