Mohon tunggu...
Suaviter
Suaviter Mohon Tunggu... Lainnya - Sedang dalam proses latihan menulis

Akun yang memuat refleksi, ide, dan opini sederhana. Terbiasa dengan ungkapan "sic fiat!"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Indahnya Masa Lansia, Bagai Indahnya Kemilau Mentari Senja

12 Januari 2022   22:58 Diperbarui: 14 Januari 2022   10:50 3793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahwa mereka terkadang mengomel, menangis, manja, marah-marah, dan membuat jengkel adalah sesuatu yang wajar. Mereka pun sudah merasakannya ketika kita masih kecil. Saat itu mereka melakukan apa saja agar kita aman dan nyaman hidup di dunia ini.

Justru, keluarga bertanggung jawab membantu orang tua lansia untuk lebih berpikir dan berperasaan secara positif: tidak menyimpan dendam dan amarah, tidak cepat bersungut-sungut, dan tidak dominan marah-marah karena akan berpengaruh pada kesehatan.

Saatnya kita, keturunan orang tua yang lansia mengerti fase ini. Fase dimana orang tua bersikap kekanak-kanakan. Toh, akan tiba giliran kita menjadi lansia (jika Tuhan menghendakinya). Anak-cucu kita yang kelak akan mengurus kita.

Seindah mentari senja

Yah, dengan jujur kita berkata bahwa masa lansia itu ibarat mentari di senja hari yang akan tenggelam di sisi Barat bumi ini. Namun, sebelum terbenam, sang mentari membagikan kemilau cahaya yang amat indah. 

Apalagi, jika pemandangan tersebut dinikmati di sekitaran laut. Sungguh amat indah dan mempesona.

Cahaya-cahaya yang dibagikan itu adalah doa-doa yang terarah agar keluarga dan keturunannya dapat menikmati rahmat berlimpah yang tak berkesudahan dari Sang Pencipta.

Cahaya-cahaya itu juga adalah curahan hati mereka yang berkisar tentang kemunduran fisik yang mengakibatkan mereka tidak mampu melakukan banyak hal. 

Cahaya-cahaya itu juga adalah senyum tulus mereka dari kulit wajah yang keriput dan kasar, berbintik, dan aroma tubuh orang tua. Namun, mereka tetap sehat.

Indah sekali. Sebelum terbenam, orang lansia masih bisa membagikan sisa-sisa tenaga dan suka cita kepada keluarga yang dicintainya.

Untuk itu, mari kita menjaga agar keindahan cahaya mentari para lansia di keluarga kita tidak cepat hilang. Kita perlu mendukung, bukan mengabaikan mereka yang lebih dahulu mencintai kita.

Kehadiran orang tua lansia hanya satu kali untuk satu proses kehidupan ini. Jika mereka tidak pernah terbit untuk pertama kali, kita pun tidak akan pernah terbit/lahir ke dunia ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun