Akan tetapi, saat ini, keyakinan tersebut diperbarui dengan hadirnya agama modern (Kristen) di daerah Simanindo. Nilai mistis perlahan dihapus dan bergeser.
Maka, dewasa ini, penampilan Sigale-gale lebih terarah kepada pertunjukan domestik untuk menarik para wisatawan. Tarian yang dilakukan oleh Sigale-gale pun saat ini sudah dikontrol ahlinya dari belakang menggunakan benang.
Dengan cara ini, pelestarian budaya dan ikon daerah semakin terjaga. Nilai mistis dari Sigale-gale sudah digeser dengan labelnya sebagai boneka khas Samosir.
Boneka Sigale-gale juga sudah ada di beberapa tempat selain Simanindo. Pernah saya melihat secara langsung pertunjukkan Sigale-gale di Museum T.B. Silalahi Center yang ada di daerah Balige, Kabupaten Toba Samosir pada 2013 yang silam dengan tarif sekali pertunjukan Rp 80.000,-. Sekarang, entah berapa tarif pertunjukannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H