Mohon tunggu...
Muhamad Fraga Pamungkas
Muhamad Fraga Pamungkas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Komputer Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kisah Mistis Seorang Pengantin Baru yang Dijadikan Tumbal

11 Desember 2023   22:48 Diperbarui: 12 Desember 2023   00:24 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jembatan Cirahong ialah jembatan peninggalan zaman Belanda yang menjadikan tempat ikonik di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Lebih tepatnya berada di antara Desa Margaluyu dan Desa Panyingkiran, kecamatan Manonjaya dan Linggamanik, Kabupaten Ciamis. Letaknya melintasi Sungai Citanduy sebagai batas alam perbatasan Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis, dilihat dari letak astronomis berada pada kordinat 720"23,47" LS -- 10819"2,16" BT.

Jembatan Cirahong dibangun pada tahun 1893 merupakan bagian dari pembangunan rel kereta api pulau jawa jalur selatan oleh pemerintah Hindia Belanda yang bernama Staatsspoorwogen. Fungsi dari jembatan Cirahong ini adalah sebagai penghubung antara wilayah Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya. Memiliki Panjang 202 meter diatas ketinggian 66 meter dengan diapit bukit di atas sungai citanduy yang menambah pemandangan Jembatan Cirahong ini menjadi unik dan eksotis.

Jembatan Cirahong ini mempunyai arsitektur yang sangat unik sebab dibuat dengan multifungsi. Yang mana diatas jembatan tersebut digunakan sebagai jalur perlintasan rel kereta api sedangkan dibawahnya adalah sebagai perlintasan roda dua, roda empat dan juga bisa untuk pejalan kaki. Konstruksi bangunan digagas oleh petugas bangunan Hessenlink, Sementara itu pembangunannya dikerjakan dengan pengawasan  E.G Wijers.

Pemasangan pilar batu di Jembatan dilakukan pada 19 Agustus 1893. Bertumpu dengan 4 tiang berjarak 8 meter antara kedua tiang dan besi. Jembatan ini termasuk jembatan dinding, yaitu dimana muatan tidak dipikulkan langsung pada rasuk-rasuknya, melainkan melalui perantara rasuk yang melintang kepada rasuk-rasuknya. Jembatan ini diresmikan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda J.B van Heutsz.

Pembangunan Jembatan Cirahong ini juga memiliki tujuan sebagai percepatan pengangkutan hasil bumi dan perkebunan daerah Priangan untuk nantinya dikirimkan menuju pelabuhan Cilacap kemudian dikirim ke Eropa. Sebelum adanya pembangunan Jembatan Cirahong dan jalur rel kereta api, pengangkutan komoditas ekspor wilayah Priangan Timur ke pelabuhan Cilacap menggunakan jalur Sungai Citanduy.

Penetapan lokasi pembangunan jalur rel kereta api ini dipengaruhi juga dari sisi faktor kepadatan penduduk pada beberapa tempat. Karena hal tersebut dianggap sangat penting sebagai pertimbangan dalam pengerjaan jalur kereta api. Jembatan Kereta Api Cirahong ini  dimiliki oleh Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Pertahanan Kabupaten Ciamis juga Daerah Operasi II Bandung PT Kereta Api Indonesia ( Persero). Kendati demikian, saat ini pada bagian bawah jembatan sudah tidak dapat digunakan oleh kendaraan roda empat maupun roda dua tetapi hanya bisa digunakan bagi pejalan kaki saja diakibatkan faktor usia.

Menurut beberapa informasi terkait Jembatan Cirahong memiliki kisah mistis. Konon katanya tentang sepasang pengantin yang dijadikan tumbal untuk terjadinya proses pembangunan jembatan tersebut dengan cara dikubur secara hidup-hidup dengan di beton penyangga jembatan tersebut. Tidak hanya itu saja Jembatan Cirahong juga sempat dirumorkan sebagai tempat dijadikannya pembuangan jenazah.

"Itu cerita mitos gak jelas sumbernya darimana, gak mungkin sekejam itu hanya untuk demi tumbal," kata Ahmad (36), warga sekitar Jembatan Cirahong. Dia juga mengatakan bahwa hal tersebut bisa saja menyesatkan.

"Kalau menurut seorang masinis senior, yang terkubur adalah seorang pekerja yang mengalami kecelakaan kerja untuk jumlahnya tidak diketahui, ketika pada proses pengecoran ada pekerja pribumi yang jatuh lalu tertimbun coran" tutur Ahmad.

Dia juga menjelaskan kisah-kisah yang berkembang menurutnya mayoritas kisah tersebut adalah hasil rekayasa untuk keperluan konten sosial media. Dulu juga ada yang membuat patung patungan mirip kuntilanak di bagikan ke sosial media akhirnya menjadi ramai. Padahal itu bohong Ucap Ahmad menjelaskan.

Dok Pribadi
Dok Pribadi

Meskipun demikian, jembatan Cirahong memiliki kisah mistis dan tragis pada awal pembangunannya. Salah satunya ialah seorang pengantin baru yang harus menjadi tumbal untuk memuluskan pembangunan tersebut.

Hal ini terjadi pada awal ketika pemerintah Hindia Belanda mendatangi masyarakat setempat atau sesepuh yang ada di daerah tersebut. Dirinya memberitahukan kepada sesepuh desa tersebut bahwa ada kendala mistis yang akan menghambat pembangunan jembatan.

Awalnya Pemerintah Hindia Belanda mengacuhkan ucapan seorang sesepuh dan pada akhirnya terjadi gangguan mistis dan diluar nalar yang mulai dirasakan. Contohnya seperti debit air sungai Cintanduy tiba-tiba naik dan banjir dan para pekerja diganggu oleh makhluk ghaib. Hal itu sangat menghambat dalam proses pembangunan.

Kedua siluman tersebut mengaku merasa terganggu dengan adanya pembangunan jembatan tersebut apalagi tidak adanya izin kepada mereka sebelumnya.

Akhirnya Pemerintah Hindia Belanda kembali datang meminta bantuan untuk bisa berkomunikasi dengan sosok ghaib penunggu sungai citanduy. Diketahui sosok penunggu sungai citanduy adalah sosok seorang siluman ular yang memiliki nama Ki Bohang dan Nyi Odah.

Sosok ghaib siluman ular ini memberikan syarat jika ingin pembangunannya berjalan dengan lancar. Adapun syarat adalah tumbal sepasang pengantin yang baru, cantik dan tampan serta harus perawan dan perjaka untuk dijadikan anak angkat oleh siluman ular tersebut.

Kemudian pihak pemerintah Hindia Belanda menerima syarat tersebut dan membuat kesepakatan  Lalu pihak Pemerintah Hindia Belanda menculik sepasang suami istri yang baru saja menikah. Kendati demikian sepasang suami istri tersebut adalah pekerja dari pembangunan Jembatan Cirahong.

Kemudian pasangan pengantin tersebut dipaksa untuk masuk kedalam lubang pondasi jembatan dengan tangan diikat dan kaki diikat. Lalu lubang tersebut diisi oleh semen cor.

Sampai sekarang dipercaya arwah dari pasangan tersebut masih mendiami salah satu tiang pondasi dari jembatan cirahong.

Cerita tersebut juga dibenarkan oleh seorang  youtuber bernama Kisah Tanah Jawa dalam konten horornya mencoba melakukan penelusuran tentang jembatan cirahong ini dan penjelasannya pun sama bahwa ada sepasang pengantin baru yang dipaksa harus menjadi tumbal untuk memperlancar proses pembangunan jembatan.

Jembatan Cirahong pada intinya terkenal dengan mitos sepasang pengantin yang dipaksa menjadi tumbal oleh pemerintah hindia belanda. Berikut adalah mitos yang cukup terkenal di masyarakat Kabupaten Ciamis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun