Mohon tunggu...
Pangalayo Sarantangan
Pangalayo Sarantangan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya adalah akar rumput, meski berada dibagian paling bawah dan sempit, tetapi aku adalah akar untuk rumput itu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Suara Hati Kemenangan Sejati

6 Juni 2023   21:25 Diperbarui: 6 Juni 2023   21:52 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesunyian malam menepi
dihempas guyuran kenyataan fiksi
melangkah lurus dalam tragedi
ke manakah harus pergi?

Langkah tak henti meski tak pasti
menatap dalam kauteruskan
duduk bergegas dalam mimpi
terang meraja tanpa cela
di manakah jawabanmu?

Ke manakah kau akan pergi?
bertanyalah pada hati!
eksistensi hati sanggar suci....

Kala malam meraja
panas mulai terasa
kegelisahan tak terbatas
kain tak sanggup menutup
air mata terbata-bata
menghapus luka yang membara

Kepastian pada yang absolut
suara  ilahi takkan surut
menangis yang berlarut
mengiris hati yang sempit

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun