Ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dapat menyelesaikan masalah manusia secara mutlak, namun sangat berguna bagi manusia.Â
Keterbatasan ilmu pengetahuan dan teknologi mengingatkan kepada manusia untuk tidak hanya mengekor secara membabi buta ke arah yang tak dapat dipanduinya, sebab hal itu saja tidak cukup untuk menyelesaikan masalah kehidupan yang amat rumit ini.Â
Oleh karena itu dengan ketidaksempurnaan itu sudah seharusya manusia perlu berhenti sejenak untuk merenungkan adanya sesuatu sebagai pegangan dan pengarah hidup.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memerlukan panduan moral yang tepat. Manusia dengan ilmu pengetahuan dan teknologi akan mampu untuk berbuat apa saja yang diinginkannya.
Namun tidak hanya sampai pada apa yang dapat diperbuat olehnya tetapi perlu pertimbangan apakah memang harus diperbuat dan apa yang seharusnya diperbuat dalam rangka kedewasaan manusia yang utuh.
Pada dasarnya mengupayakan rumusan konsep etika dalam ilmu pengetahuan dan teknologi harus sampai kepada rumusan normatif yang berupa pedoman pengarah konkret, bagaimana keputusan tindakan manusia di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi harus dilakukan.Â
Etika sebagai suatu penilaian yang memperbincangkan bagaimana teknik yang mengelola kelakuan manusia. Etika mampu menghantar manusia sedemikian rupa sehingga manusia dapat belajar mempertanggungjawabkan kekuatan-kekuatan yang dibangkitkannya sendiri melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.Â
Maka tidak bisa tidak ketika perbincangan tentang manfaat sekitar ilmu pengetahuan dan teknologi tetap tak bisa dilepaskan dengan etika, karena ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri tidak bebas nilai. (Fradj)