Mohon tunggu...
Fradila Cindi
Fradila Cindi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate student at University of Jember

Mahasiswa Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dinamika Ekonomi Global: Implikasi bagi Hubungan Indonesia dan Asia Tenggara

21 Maret 2024   08:05 Diperbarui: 21 Maret 2024   08:07 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perubahan dalam dinamika ekonomi global yang dipicu oleh proses globalisasi telah membawa dampak signifikan bagi hubungan ekonomi antara Indonesia dan negara-negara di Asia Tenggara, termasuk ASEAN. Keterkaitan yang semakin erat dalam perdagangan, investasi, dan kerjasama ekonomi telah mempengaruhi tidak hanya aspek ekonomi, tetapi juga dinamika politik di antara kedua pihak. Pertumbuhan ekonomi yang saling tergantung antara Indonesia dan negara-negara tetangganya di kawasan ASEAN menciptakan kebutuhan untuk mengembangkan kerangka kerja yang lebih solid dalam hal kebijakan ekonomi dan regulasi perdagangan. Sebagai hasilnya, konstitusi ekonomi, sebagai panduan utama dalam menentukan kebijakan ekonomi suatu negara, menjadi faktor penting yang memengaruhi interaksi politik antara Indonesia dan negara-negara tetangganya di Asia Tenggara.

Indonesia, bagaimanapun, masih menghadapi beberapa tantangan dan kelemahan dalam menghadapi arus globalisasi ini, dengan salah satu tantangan utamanya adalah keterbatasan dalam teknologi. Terdapat kekurangan investasi dalam sektor ini, membuat Indonesia tergolong sebagai salah satu negara yang kurang terglobalisasi dengan peringkat yang relatif rendah di antara negara-negara lainnya. Oleh karena itu, peningkatan investasi dalam bidang teknologi dan penelitian menjadi sangat penting bagi Indonesia agar dapat meningkatkan daya saingnya dan mengukuhkan posisinya dalam peta ekonomi global. Dengan demikian, upaya untuk memperbaiki infrastruktur teknologi dan mendorong inovasi akan menjadi krusial dalam menghadapi tantangan globalisasi yang semakin kompleks.

Beberapa contoh konkret dari upaya kerjasama antara Indonesia dan negara-negara di Asia Tenggara dalam menghadapi tantangan globalisasi ekonomi telah terwujud. Pertama, melalui kerjasama dalam ASEAN Regional Forum (ARF), sebuah forum yang bertujuan untuk mengatasi masalah keamanan siber. Indonesia aktif berpartisipasi dalam ARF untuk meningkatkan kolaborasi antara negara-negara ASEAN dalam menghadapi ancaman kejahatan siber yang semakin kompleks.Dengan mengembangkan sistem informasi dan komunikasi yang aman serta melakukan riset terkait kejahatan siber, kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan perlindungan terhadap infrastruktur digital dan data penting dalam kawasan.

Selanjutnya, kerjasama di bidang pertanian menjadi fokus penting bagi Indonesia dan negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand. Melalui pertukaran teknologi dan pengetahuan, kedua belah pihak berupaya meningkatkan efisiensi produksi dan keberlanjutan sektor pertanian. Ini termasuk pengembangan varietas tanaman yang lebih tahan lama dan produktif, serta sistem irigasi yang lebih efisien, berkontribusi pada ketahanan pangan regional dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Selain itu, kerjasama di sektor pertambangan dan pengolahan mineral juga menjadi fokus. Indonesia, bersama dengan negara-negara seperti Australia, berusaha untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam yang melibatkan pengembangan teknologi pengolahan mineral yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Dengan demikian, kerjasama ini tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi tetapi juga memperhatikan dampak lingkungan yang penting untuk keberlanjutan.

Integrasi ekonomi di kawasan ASEAN juga menjadi fokus utama dalam upaya menghadapi globalisasi. Meskipun Indonesia berambisi menjadi pusat industri otomotif di kawasan, namun realitas menunjukkan bahwa Thailand telah mengungguli Indonesia dalam hal ini. Hal ini menandakan pentingnya koordinasi dan strategi yang matang dalam mengimplementasikan kebijakan integrasi ekonomi di ASEAN. Dengan demikian, kerjasama di berbagai sektor ekonomi dan upaya untuk mengoptimalkan potensi kawasan menjadi kunci dalam menghadapi tantangan globalisasi dan memperkuat posisi ekonomi Indonesia serta negara-negara di Asia Tenggara dalam kancah internasional. Melalui transfer teknologi dan pengembangan sistem manufaktur yang lebih efisien, Indonesia dan negara-negara di Asia Tenggara lainnya berupaya meningkatkan produktivitas dan kualitas dalam sektor otomotif, yang merupakan salah satu sektor kunci dalam perekonomian modern.

Selanjutnya, kerjasama di bidang sosial dan budaya melalui Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menjadi aspek krusial dalam menjawab tantangan globalisasi. Langkah ini tidak hanya berfokus pada peningkatan integrasi ekonomi, tetapi juga memperhatikan dimensi sosial dan budaya, yang penting bagi identitas dan kesejahteraan masyarakat ASEAN. Dengan memperdalam kolaborasi di sektor ini, negara-negara anggota dapat saling memperkaya nilai-nilai, tradisi, dan kebudayaan mereka, memperkuat jaringan antarbangsa, serta meningkatkan pemahaman lintas budaya di wilayah tersebut. Selain itu, kerjasama dalam bidang sosial dan budaya juga membuka peluang untuk menangani isu-isu bersama seperti kesadaran akan masalah sosial, meningkatkan partisipasi dalam kegiatan budaya, dan pemberdayaan komunitas lokal untuk menjaga dan mempromosikan keberagaman budaya.

Terakhir, upaya peningkatan teknologi dan penelitian menjadi esensial dalam menghadapi tantangan globalisasi. Pemerintah dan masyarakat perlu berkolaborasi untuk mengembangkan infrastruktur penelitian dan inovasi teknologi guna memperkuat fondasi ekonomi Indonesia di era globalisasi ini. Investasi yang kuat dalam riset dan pengembangan teknologi akan memungkinkan Indonesia untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan global, meningkatkan daya saing industri, dan menciptakan lapangan kerja yang lebih baik untuk masyarakat. Dengan meningkatkan akses dan pemanfaatan teknologi modern serta memfasilitasi kolaborasi antara sektor publik dan swasta dalam inovasi, Indonesia dapat memperkuat posisinya dalam peta ekonomi global dan menghadapi persaingan global dengan lebih mantap.

Dalam menghadapi dinamika ekonomi global yang semakin kompleks, Indonesia dan negara-negara di Asia Tenggara harus terus memperkuat kerjasama ekonomi, meningkatkan integrasi regional, dan fokus pada pengembangan teknologi dan inovasi. Hanya dengan langkah-langkah ini, mereka dapat memperkuat posisi mereka dalam arena ekonomi global yang terus berubah dan meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat mereka. Di tengah tantangan global seperti persaingan pasar yang semakin sengit dan dampak transformasi digital, kolaborasi antarnegara ASEAN dan investasi dalam infrastruktur ekonomi digital menjadi krusial. Diperlukan upaya bersama untuk mengatasi hambatan perdagangan, meningkatkan konektivitas, dan membangun ekosistem inovasi yang memadai. Selain itu, peningkatan investasi dalam riset dan pengembangan teknologi akan memperkuat kemampuan adaptasi terhadap perubahan global, meningkatkan daya saing, dan memperluas peluang ekonomi. Dengan menerapkan strategi ini secara komprehensif, Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya dapat memperkuat fondasi ekonomi mereka dan memberikan dampak positif yang lebih besar bagi kesejahteraan masyarakat di seluruh kawasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun