Mohon tunggu...
Fradila Cindi
Fradila Cindi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate student at University of Jember

Mahasiswa Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Konseptual Ekonomi Politik Internasional: Mengulas Perjalanan dan Perspektif

7 Maret 2024   09:25 Diperbarui: 7 Maret 2024   09:34 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sejarah Ekonomi Politik Internasional

Sejarah ekonomi politik internasional merentang dari zaman kuno hingga era modern, terkait erat dengan pemikiran-pemikiran para cendekiawan yang membentuk fondasi konseptual dan praktisnya. Salah satu tonggak awal pembentukan konsep ekonomi politik adalah karya Sir William Pretty pada tahun 1671 di Irlandia. Pretty, yang pada awalnya hidup dalam kemiskinan relatif, menjadi profesor anatomi di Universitas Oxford. Kontribusinya menciptakan istilah "ekonomi politik" dan memperkenalkan konsep aritmatika politik, menjadi dasar bagi statistik modern.

Namun, pergeseran besar dalam pemikiran ekonomi politik terjadi pada masa Pencerahan, terutama dengan karya-karya Adam Smith. Karya monumentalnya, "The Wealth of Nations", memberontak terhadap merkantilisme yang didasarkan pada statistik. Smith memperkenalkan gagasan liberalisme ekonomi, mengusung pandangan bahwa manusia secara alami rasional dan berorientasi pada perhitungan.

Dalam era revolusi industri, William Stanley Jevons memainkan peran penting dengan teorinya yang mempertemukan ekonomi dan politik. Dia mengilhami pemikiran bahwa keduanya tidak dapat dipisahkan, menciptakan suatu celah struktural antara bidang ekonomi dan politik. Kontribusinya menggarisbawahi pentingnya memahami bagaimana keputusan politik dan kekuatan pasar saling memengaruhi. Gagasan ini menyoroti kompleksitas hubungan antara dinamika ekonomi dan proses politik dalam membentuk kebijakan dan mengatur struktur sosio-ekonomi masyarakat. Analisis Jevons mendorong kesadaran akan perlunya pendekatan interdisipliner dalam memahami fenomena ekonomi politik, di mana aspek ekonomi dan politik saling melengkapi.

Adam Smith, tokoh utama dalam pergeseran era pencerahan, memainkan peran penting dalam membentuk pemikiran ekonomi politik. Karyanya yang monumental, "The Wealth of Nations", tidak hanya memberontak terhadap merkantilisme yang mengandalkan statistik, tetapi juga membuka jalan bagi paradigma baru dalam ekonomi politik. Dalam karyanya, Smith menekankan bahwa manusia pada dasarnya bersifat rasional dan penuh perhitungan, menawarkan pandangan baru tentang perilaku ekonomi yang terbebas dari ketergantungan pada kontrol pemerintah yang ketat. Sebagai seorang filosof ekonomi, Smith merumuskan gagasan tentang pasar bebas dan pertukaran yang bebas, yang pada akhirnya menjadi landasan bagi liberalisme ekonomi. Kontribusinya tidak hanya mengubah pandangan terhadap peran pemerintah dalam ekonomi, tetapi juga membuka pintu bagi pemikiran yang lebih luas tentang kebebasan individu dan pasar yang terdesentralisasi.

Isu-isu Kajian dalam Ekonomi Politik Internasional

Dalam studi ekonomi politik internasional, sejumlah isu penting teridentifikasi. Thomas Oatley, seorang ahli ekonomi politik, menyoroti empat isu utama:

  • Sistem Perdagangan Internasional: Pertarungan politik antara kekuatan besar dan lemah membentuk dinamika sistem perdagangan, termasuk WTO dan kerangka perdagangan regional. Ini mencerminkan bagaimana kepentingan politik negara-negara berinteraksi dalam mengatur aturan perdagangan global dan regional. Misalnya, negara-negara kuat cenderung mendikte kebijakan perdagangan yang menguntungkan bagi kepentingan ekonomi dan politik mereka, sementara negara-negara yang lebih lemah mungkin berusaha memperjuangkan persyaratan yang lebih adil. WTO dan perjanjian perdagangan regional seperti NAFTA atau UE mencerminkan hasil dari pertarungan politik ini, dengan negara-negara mencoba untuk memperjuangkan kepentingan ekonomi mereka di tingkat global dan regional.
  • Sistem Moneter Internasional: Fokusnya pada bagaimana pertarungan politik membentuk sistem moneter internasional, yang mempengaruhi kebebasan transaksi ekonomi antarnegara. Ini mencakup dinamika di balik penetapan kebijakan moneter global, nilai tukar mata uang, dan struktur institusi keuangan internasional seperti IMF dan Bank Dunia. Negara-negara besar seringkali memainkan peran dominan dalam menentukan arah kebijakan moneter internasional, dan persaingan politik di antara mereka dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi global dan distribusi kekuatan ekonomi di antara negara-negara.
  • Perusahaan Multinasional (MNC): Studi ini menyoroti konflik politik yang melibatkan MNC, serta upaya regulasi oleh pemerintah untuk mengelola aktivitas mereka. MNC sering kali memiliki kepentingan ekonomi yang kuat dan bisa memengaruhi kebijakan di tingkat global maupun nasional. Konflik politik muncul ketika kepentingan MNC bertentangan dengan kepentingan nasional atau masyarakat setempat. Pemerintah seringkali terlibat dalam upaya untuk mengatur atau mengontrol kegiatan MNC melalui regulasi dan kebijakan ekonomi, baik untuk melindungi kepentingan nasional maupun untuk memastikan dampak sosial dan lingkungan yang positif.
  • Pembangunan Ekonomi: Ini membahas strategi pembangunan yang diadopsi oleh negara-negara berkembang, mengeksplorasi faktor apa yang mendorong pilihan strategi ekonomi yang berbeda. Pertarungan politik internal dan eksternal sering kali mempengaruhi kebijakan pembangunan ekonomi negara-negara berkembang. Pertanyaan tentang seberapa jauh negara harus membuka pasar, pengelolaan sumber daya alam, investasi asing, dan distribusi kekayaan menjadi titik perdebatan politik yang penting. Studi ini mencoba memahami bagaimana faktor-faktor politik, termasuk tekanan internasional dan kekuatan internal, memengaruhi keputusan pembangunan ekonomi di negara-negara berkembang.

Pengaruh Teori Ekonomi Politik

Marxisme, liberalisme, dan merkantilisme adalah tiga teori utama yang telah memainkan peran kunci dalam membentuk pemikiran ekonomi politik selama berabad-abad. Merkantilisme, yang muncul pada era perdagangan laut di Eropa, menempatkan penekanan pada pentingnya menciptakan keseimbangan perdagangan yang menguntungkan bagi negara. Pada dasarnya, merkantilisme menekankan bahwa ekspor harus melebihi impor untuk memastikan akumulasi kekayaan yang berkelanjutan. Di sisi lain, liberalisme, yang berkembang pada era pencerahan, memegang keyakinan akan harmoni kepentingan dalam pasar bebas. Liberalisme ekonomi, yang dipimpin oleh tokoh seperti Adam Smith, meyakini bahwa kepentingan individu secara alami akan sejalan dengan kepentingan umum jika dibiarkan beroperasi dalam lingkungan pasar yang bebas. Sementara itu, Marxisme menawarkan pandangan yang berbeda, dengan menyoroti konflik kelas antara pemilik modal (kapitalis) dan pekerja (proletariat) dalam sistem kapitalisme. Marxisme memandang kapitalisme sebagai sumber ketidaksetaraan dan menekankan perlunya revolusi kelas untuk menciptakan masyarakat tanpa kelas. Dengan demikian, ketiga teori ini memberikan perspektif yang berbeda tentang hubungan antara ekonomi dan politik, memengaruhi diskusi dan kebijakan ekonomi politik yang ada hingga saat ini.

Melihat Masa Depan Ekonomi Politik Internasional

Dalam melihat masa depan ekonomi politik internasional, penting untuk memahami perkembangan teoritis dan praktisnya secara komprehensif. Mengambil pelajaran dari sejarah memberikan wawasan berharga tentang bagaimana interaksi antara ekonomi dan politik telah membentuk masyarakat kita saat ini. Namun, kita juga perlu memperhatikan dinamika baru yang terus muncul di era globalisasi dan digitalisasi. Isu-isu seperti pertumbuhan ekonomi yang inklusif, perubahan iklim, dan ketimpangan ekonomi menjadi fokus perhatian dalam pembahasan ekonomi politik masa depan.

Dengan melihat konsep-konsep yang muncul dari masa lalu dan menanggapi isu-isu kontemporer, kita dapat terus mengembangkan pemahaman tentang interaksi kompleks antara ekonomi dan politik di tingkat nasional dan internasional. Penelitian dan pemikiran kritis terus diperlukan untuk menghadapi tantangan baru dan menciptakan solusi yang relevan. Dengan demikian, melanjutkan eksplorasi dan penelitian dalam ekonomi politik menjadi krusial untuk membangun fondasi yang kuat bagi pembangunan masa depan yang berkelanjutan dan inklusif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun