Mohon tunggu...
Freshly Silalahi
Freshly Silalahi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pejuang Pemikir-Pemikir Pejuang\r\n\r\nhttp://freshlynewman.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dan Pemenangnya adalah Jokowi, Sang Pemimpin yang Dicintai

23 Juli 2014   03:20 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:32 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selasa 22 Juli, KPU mengumumkan hasil pilpres 2014 yang telah dilaksanakan pada tanggal 9 lalu pada bulan yang sama. Hasilnya adalah Prabowo-Hatta meraih 46,85% (62.576.444 suara) sedangkan Jokowi-JK meraih 53,15% (70.997.833 suara).Pengumuman tersebut resmi menahbiskan Jokowi dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2014-2019 dengan keunggulan hampir 8,5 juta suara. Jelas sudah siapa pemenang pilpres 2014 sekaligus menyudahi kebingungan masyarakat yang disebabkan oleh 2 jenis hasil quick count yang berbeda dari lembaga survey yangada.

[caption id="attachment_334745" align="aligncenter" width="600" caption="KPU tuntaskan hasil rekapitulasi pilpres nasional (kpu.go.id)"][/caption]

Terpilihnya Jokowi sebagai Presiden RI yang ke 7 menegaskan bahwa dia adalah sosok yang dicintai rakyat. Dimulai dari terpilih menjadi walikota Solo selama dua periode, terpilih menjadi gubernur DKI, hingga sekarang menjadi Presiden RI periode 2014-2019.

Menjelang pilpres, rakyat secara sukarela menyumbang ke rekening Jokowi-JK untuk keperluan kampanye hingga terkumpul 295 milyar. Suatu bukti luar biasa yang menunjukkan betapa seorang Jokowi sangat diinginkan rakyat untuk memimpin negeri ini sehingga angka golput pun menurun drastis pada pilpres kali ini.

Pada saat sekarang ini tidak mudah menemukan pemimpin yang benar-benar dicintai oleh rakyat. Kecintaan rakyat terhadap seorang pemimpin biasanya karena adanya kesederhanaan, keikhlasan, dan kedekatan dengan rakyat. Sifat-sifat tersebutlah menurut rakyat Indonesia ada pada diri Jokowi. Tampilan yang jauh dari kesan mewah sehingga menunjukkan kesederhanaan, ada pada sosok Jokowi. Prinsip pemimpin yang tidak punya kepentingan selain kepentingan rakyat sehingga menunjukkan keikhlasan, ada pada sosok Jokowi. Suka mendengar aspirasi rakyat dengan terjun langsung bertemu dengan rakyat yang dikenal dengan istilah blusukan, itu identik dengan sosok Jokowi.

[caption id="attachment_334746" align="aligncenter" width="450" caption="Jokowi-JK, Presiden dan Wakil Presiden periode 2014-2019 (kabar24.com)"]

14060342451761797425
14060342451761797425
[/caption]

Pada debat capres-cawapres yang diadakan beberapa kali pada saat pra pilpres, Jokowi memang tidak bicara selantang ataupun selancar lawan debatnya. Tapi satu hal yang dapat dilihat oleh rakyat: kata-kata yang keluar tulus dari hati, menunjukkan sosok yang mengutamakan kompromi tapi punya keteguhan sikap. Sangat kontras jika dibandingkan dengan karakter yang terkesan kasar dan temperamental. Ada yang berujar, “Jokowi adalah pemimpin yang lahir dari rakyat, tidak pernah berbohong pada rakyat, sehingga sangat dicintai rakyat. Ada 500 tahun sekali pemimpin seperti Jokowi. Jika Jokowi tidak jadi memimpin bangsa ini, kita harus menunggu 500 tahun lagi untuk kehadiran sosok seperti dia lagi.”

Bukti-bukti kecintaan rakyat pada sosok Jokowi inilah yang menjadikannya kuat di kursi kepemimpinan nantinya. Walau banyak lawan politik ingin menjatuhkannya, akan sia-sia karena dia menggenggam senjata paling kuat: dukungan rakyat. “Jika pemimpin negara mendapat dukungan moral dari rakyat, maka rakyatnya pasti siap bertempur dan rela berkorban.” (Sun Tzu)

Jokowi memang bukanlah sosok yang sempurna karena sebagai manusia tentu memiliki kekurangan. Namun dibalik kekurangan itu, Jokowi memiliki jauh lebih banyak kelebihan yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin. Setidaknya itu penilaian masyarakat Indonesia menurut penulis, setelah melihat hasil pilpres 2014 ini.

Gugatan tentu akan diajukan oleh kubu yang kalah, apalagi sesaat sebelum pengumuman resmi KPU, mereka telah menyatakan tindakan menarik diri dari pilpres 2014. Hal tersebut memang wajar terjadi namun penulis pribadi yakin, gugatan tersebut tidak akan berpengaruh besar pada hasil pilpres yang telah diumumkan tersebut. Sekarang saatnya kita melihat, apa saja yang akan dilakukan oleh pemimpin yang dicintai oleh rakyat itu lima tahun ke depan. Tugas kita adalah mendukung Presiden dan Wakil Presiden kita yang baru dan mengawasi jalannya pemerintahan di bawah kepemimpinannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun