Mohon tunggu...
Fredy Purnomo
Fredy Purnomo Mohon Tunggu... Dosen - Instagram @fpurnomo

Dosen dan peneliti bidang ICT : Smart City dan Storytelling in Game

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Memoar Perjalanan Akhir Tahun 2023: Bali Loop

30 Desember 2023   04:34 Diperbarui: 30 Desember 2023   04:51 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Rute : Jembrana - Tabanan -  Badung - Denpasar

Tantangan : Jalanan rame, rolling dan rantai putus

Karena sudah istirahat cukup panjang, kami bangun jam 4 dan berangkat jam 5 subuh. Siap dengan jalur rolling yang kata Om Jimmy cukup ngeri. Dan benar saja jalurnya rolling naik turun, namun karena masih pagi maka jalanan cenderung sepi. Mungkin karena mobil dari Jawa belum sampai ke Gilimanuk. Udara segar dan rollingan cukup menyenangkan, bisa main efek lentingan, artinya memanfaatkan momentum turunan untuk naik ke tanjakan dengan tenaga minimal. Sesudah beberapa kali rolling, tiba2 rantai saya stuck. Kami harus berhenti di pom bensin terdekat untuk benerin rantai. Sebenarnya kami sudah menyiapkan kemungkinan ban bocor namun tidak siap untuk rantai putus. Alhasil peralatan yang kami bawa juga terbatas. Akhirnya saya tunggu di pom bensin dan Om Jimmy bawa rantai ke bengkel terdekat. Akhirnya rantai berhasil diperbaiki dengan dipotong 1 ruas. Dengan kondisi rantai lebih pendek saya gowes agak hati2 dan tidak pindah2 gigi secara agresif. Harus bertahan untuk 70 km lagi.  Saya pilih gigi depan dan belakang yang ringan supaya tetap bisa nanjak. Peran latihan cadence jadi penting disini.

Karena tidak terbiasa main cadence, 1 jam kemudian badan lemas dan mampir dulu di warung. Sempat minum kopi dan makan Mie Gemes Enaak (katanya mengandung garam sebagai pengganti Saltstick). Sempat minta es batu untuk kompress telapak tangan yang bengkak. 

Jam 12 siang mampir di daerah Antap untuk makan siang dan istirahat. 

Rute berikutnya adalah tanjakan yang cukup berat antara Antap Antosari menuju Tabanan. Kondisi panas terik luar biasa menambah tantangan disini. Pelan tapi pasti kami berhasil di puncak Selemadeg Tabanan. Menurut data ini adalah puncak tertinggi sebelum berikutnya turunan. Sampai di Megati jam 14.00,  tiba2 cuaca menjadi mendung dan gerimis. Kami lanjutkan perjalanan supaya bisa sampai Denpasar jam 5 sore. Jarak masih 50 km lagi. 

Sepanjang jalanan di Tabanan suasana menjadi hujan deras berpetir. Untung kami sudah siap jas hujan. Karena sudah nanggung, kami  terobos hujan dan banjir. Melewati daerah Canggu suasana masih gerimis, rolling dan macet total sekitar 8km. 

Masuk Denpasar suasana terang tanpan hujan, kembali ke Sunset Road sekitar jam 5 sore. Jarak yang ditempuh sudah 398 km, putar2 ke Legian Kuta supaya genap 400km. Sampai ke hotel Melasti Resort Beach jam 5.30 sore. Km sudah mencapai 404km. 

Finish. No DNF. No Loading. 

Puas perih. 

Terima kasih Bali, untuk penduduk yang ramah, alam yang luar biasa, dan rasa aman selama perjalanan. 

Matur Suksma. 

Duo dosen, Goweser Senada Binus

Fredy Purnomo

Jimmy Linggarjati

25 - 27 Desember 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun