Pertama adalah adanya drone sebagai sarana pertukaran barang. Drone akan selalu standby di atap rumah sebagai unit mobile dari sebuah rumah pintar. Drone dipergunakan untuk pengantaran barang yang sifatnya ringan dan sederhana.
Drone akan sibuk berseliweran di atas langit kota, ada yang digunakan untuk bekerja, berbelanja di toko atau sekadar melihat-lihat kondisi kota. Pun drone bisa juga digunakan sebagai asisten penjaga atau pengarah pintar bagi orang yang sedang melakukan perjalanan.
Kondisi kedua yaitu barang tidak dipindahkan, namun dibuat ulang. Hal ini dimungkinkan dengan mesin printer ajaib masa depan yang bisa mencetak barang apa saja.
Bagan skema sebuah barang diperjual-belikan secara online, dari struktur barang yang sederhana sampai yang rumit, dari ukuran yang kecil sampai yang besar, dari alat untuk pertukangan sampai sesuatu yang bisa dimakan. Namun tentu saja masih diperlukan tinta bahan baku sebagai dasar untuk mencetak barang tersebut.
Kemungkinan ketiga, dimasa depan akan dibentuk tunel-tunel bawah tanah untuk arus pertukaran barang secara global. Mengambil ide primitif dari pertukaran barang melalui sungai dan didukung algoritma modern pengantaran surat/e-mail, manusia menciptakan system tunel arus barang bawah tanah.
Jaringan tunel saling terhubung dengan hub-hub, barang dimasukkan dalam container pintar yang akan mempunyai algoritma sendiri untuk bergerak mencari rute dari hub ke hub dari pengirim menuju drop box di depan rumah penerima.
Mungkin saja, ini masih terlalu jauh. Penulis hanya menuangkan mimpi dan harapan liar mengenai dunia utopia. Kita mungkin sedang dipersiapkan untuk suatu perubahan yang besar dan mendasar.
Perubahan yang tidak akan pernah terbayangkan sebelumnya. Perubahan yang akan mengubah semua sendi kehidupan kita, dari cara hidup, bersosialisasi, bekerja, bertamasya, melakukan pembayaran, prosedur sanitasi, kebiasaan makan dan lain sebagainya. Masa depan adalah misteri, namun manusia bisa menduga dan secara kolektif mempunyai insting yang menjadi alarm untuk mempertahankan eksistensinya.Â
Dari seberang meja, Asisten pintar saya sudah mengalunkan lagu klasik Minuet dari composer favorit, Sebastian Bach. Waktunya Logout. Shutdown.
#stayconnected #stayhappy #stayathome #stayhealthy
Salam,
Fredy Purnomo
End of May 2020