Tulisan ke-2 dari 3
Jika sebelumnya semua orang bertanya-tanya, ada apakah dibalik era disrupsi yang terjadi. Era disrupsi bukan merupakan tujuan, namun transisi menuju tatanan dunia baru yang tidak terbayangkan.
Karena disrupsi ini sendiri merupakan gangguan terhadap tatanan yang sudah dibentuk berpuluh-puluh bahkan ratusan tahun, seperti "Menara Babel" yang sudah mengakar dan menjadi pakem yang tak tergoyahkan. Dengan adanya wabah Covid-19 yang mulai meruntuhkan tatanan dunia kita, bisa jadi inilah tujuan besar disrupsi yang terjadi.
Tidak terbayangkan kita dalam kondisi PSBB tanpa adanya aplikasi antar barang dan makanan, tanpa adanya toko barang keperluan atau makanan yang menerima pesanan online, tanpa adanya sarana telekomunikasi yang memungkinkan video call. Hanya mungkin urusan yang terlibat dalam hal "people mover" seperti bidang transportasi maupun pariwisata yang sekarang masih belum mendapatkan peran yang pasti.Â
Kita harus segera berpindah dari kapal lama yang mulai tenggelam oleh wabah, menuju kapal baru yang lebih kuat, kokoh namun juga fleksible. Kita harus segera berpindah dari kehidupan lama menuju Kehidupan normal yang baru. Entah akan seperti apa, penulis hanya bisa menduga saja.
Teknologi riset kedokteran ada pada garda terdepan untuk menyelamatkan umat manusia dari kepunahan. Penelitian akan virus Covid-19 ini akan banyak membuka mata para ilmuan  bahwa ternyata ada varian-varian yang lain yang siap menyerang dalam diam. Bahwa virus Covid-19 ini hanyalah puncak dari gunung es virus yang berevolusi dan selama ini belum menemukan media yang tepat untuk masuk dalam tubuh dan menginfeksi manusia.
Akan banyak temuan virus baru yang lebih ganas, lebih gesit dan pandai menyamar, namun untungnya manusia sudah belajar dari Covid-19 ini sehingga virus bisa segera diisolasi dan dicari serum pemunahnya. Ketika ditemukan anti virus, para ilmuan juga menemukan obat-obat baru yang lebih canggih untuk menangani penyakit-penyakit yang sekarang juga masih misterius obatnya.
Pada masa setelah Covid-19 ini, semua standar kesehatan dievaluasi. Perlengkapan isolasi diri dan ruangan yang memadai di rumah sakit akan ditingkatkan. Pakaian para tenaga medis akan dibuat khusus dengan teknologi nano sehingga mikroorganisme seperti virus dan bakteri tidak bisa tembus, serta adanya zat aktif sebagai auto-desifectan yang ditambahkan untuk menangkal virus-virus nakal.
Alat perlindungan diri yang berupa baju, masker, sarung tangan, penutup muka, kaca mata akan mengalami perubahan yang signifikan, lebih simple dan nyaman, namun tetap memberikan perlindungan maksimal. Prosedur standar sanitasi diri juga akan berubah, dari semula yang hanya cuci tangan saja, mungkin akan ditambahkan bilik desifectan menggunakan sinar yang telah dimodifikasi untuk membunuh kuman yang paling kecil sekalipun.
Setiap tenaga medis dan pasien akan benar-benar diseleksi untuk masuk instalasi kesehatan. Pengecekan riwayat sakit, kontak dan perjalanan sebelumnya juga akan menjadi standar yang baru.
Aplikasi mobile tercipta untuk melakukan tracking social, alert akan ditandai bagi orang atau tempat yang perlu diwaspadai. Rumah sakit juga akan memperbesar kapasitas unit mobile jika sewaktu-waktu ada pasien dengan penyakit menular untuk dilakukan perawatan dan tindakan di rumah atau ruang isolasi khusus.