Zaman Milenial yang saat ini serba digital juga menuntut orang zaman sekarang harus bisa beralih dalam setiap aspek kehidupan, ke dalam dunia digital. Tak terkecuali dalam masalah ekonomi. Pola hidup yang terus berkembang  dan berubah seiring berjalannya waktu, menyebabkan perlahan munculah beberapa profesi yang dulunya tidak terdengar menjadi heboh diperbincangkan masyarakat. Sebuah profesi yang dahulu belum cukup dibutuhkan, justru saat ini mulai dicari oleh berbagai urusan ekonomi, seperti dalam dunia bisnis.
Desainer grafis, yang menjadi sebuah profesi yang sering kali dibutuhkan dalam dunia bisnis. Negara kita saat ini sudah mulai memunculkan seniman- seniman desainer grafis yang mampu bersaing dengan negara lain, yang lebih dulu dapat menciptakan seniman ini.Â
Dalam mencari seorang desainer yang memiliki kemampuan untuk memvisualisasikan sesuatu, berbagai kontes diselenggarakan dari berbagai bidang. Dari dalam maupun luar negeri, begitu banyak kontes yang diselenggarakan untuk mencari seorang desainer. Jason Aikern, Community Director 99designs, mengungkapkan bahwa sudah 4.000 dari 17.000 orang Indonesia telah terdaftar sebagai desainer yang pernah memenangkan berbagai kontes yang diselenggarakan.Â
Sejak didirikan tahun 2008, 99designs telah membayar lebih dari USD 10 juta kepada desainer dari Indonesia dan juga Filiphina. Hal tersebut menegaskan bahwa saat ini profesi desainer gradis di Indonesia adalah profesi yang cukup menjanjikan. Indonesia juga memiliki desainer grafis yang berbakat.Â
Para professional di bidang tersebut tak hanya membuktikan kualitas Indonesia dalam bidang ini, tetapi dalam hal kuantitas Indonesia juga mampu membuktikannya. Saat ini, banyak desainer professional dari Indonesia yang bekerja di beberapa perusahaan desain internasional, tak hanya itu desainer di Indonesia juga telah menjajakan karyanya di kancah dunia.
Pada tahun 2014, Indonesia mulai dikagetkan dengan seorang desainer asal Indonesia, yang masih melanjutkan studi dan menjadi seorang mahasiswa di Institut Seni Indonesia yang bertempat di Kota Yogyakarta. Bayo Gale, seorang desainer yang berhasil menjadi pemenang dalam kompetisi yang diselenggarakan oleh Band ternama Maroon 5.Â
Sebagai band asal Amerika yang meraih puluhan penghargaan dan memiliki fans yang tak terhitung jumlahnya dan berasal dari berbagai negarai, tengah mengadakan kompetisi cover album yang bertajuk "V" dan dimenangkan oleh Bayo Gale yang memiliki nama asli Bayu Santoso. Meskipun usianya yang masih belia, Bayu yang saat itu masih berada di semester 3 (tiga) pada jurusan desain komunikasi visual mampu membuat fans Maroon 5 di Indonesia gemetar dengan hasil karyanya.
Bayu yang menggunakan akun Twitter @BayoGale ini diumumkan di situs resmi Maroon 5 sebagai pemenang. "Congratulations to Bayo Gale on the winning artwork in our Creative Allies contest to design an alternate cover for V," demikian tertulis di situs tersebut. Selain di situs resminya, Bayo Gale juga menuai banyak pujian di Twitter Maroon 5.
Bahkan di facebook Creative Allies, desain Bayu sudah disukai sebanyak 2.057 orang dan di-share sebanyak 1.638 kali.
"Bayo is Indonesian! Proud of you and ISI Yogyakarta!" komentar pemilik akun Afusa Nidya Kinasih.
Aliran-aliran musik yang berkembang dari dulu hingga sekarang membuat banyak keragaman tersendiri bagi belantika musik itu sendiri di dunia. Contoh aliran atau genre yang ada sekarang misalnya seperti pop, rock, punk, reggae, ska, dan masih banyak lagi. Tak terlepas dari hal itu, munculah sebuah aspek kreatif sebagai suatu proses kreatif sebagai pembeda dari setiap genre, bahkan setiap pelaku dalam industri tersebut.Â