Bahasa Inggris. Benarkah belajar bahasa Inggris itu susah? Bahasa Inggris maupun bahasa lainya adalah alat komunikasi. Belajar bahasa sama saja. Apa yang dilakukan pertama ketika kita akan belajar bahasa. Kita belajar menirukan suara dan ungkapan orang lain sehingga kata yang kita ucapkan mempunyai makna yang kita pahami.Â
Banyak orang tua mengeluh jika anaknya selalu mendapatkan nilai jelek pada pelajaranSebagai seorang guru bahasa Inggris saya mendapati banyak hal yang perlu dirubah dalam pembelajaran bahasa Inggris terutama sistem evaluasi. Kenapa banyak lembaga kursus diluar sekolah resmi lebih berhasil mengajar bahasa Inggris daripada sekolah formal? Sistem pembalajaran , kurikulum serta sistem evaluasi sangat berbeda dengan metode pembelajarn di dalam sekolah formal.Â
Kamu bisa bayangkan ketika ujian nasional bahasa Inggris menentukan seorang bisa bahasa Inggris atau tidak dengan sistem ujian yang hanya memberikan sekitar 40-50 soal pilihan ganda. Jika kamu cermati soal yang dibuat cenderung grammar oriented padahal bahasa Inggris bukan hanya grammar.Â
Kenapa lembaga kursus yang besar dan mempunyai banyak cabang memiliki ribuan murid dengan biaya pendidikan yang tidak murah? Jawabanya mudah mereka punya standar kelulusan yang bisa dipertanggung jawabkan.
Seorang siswa setelah lulus level tertentu mempunyai kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris baik tulisan maupun lisan dengan baik. Hal inilah yang membuat orang tua mempercayakan anak mereka mengambil pelajaran tambahan bahasa Inggris di luar kelas mesekipun harus mengeluarkan kocek yang tidak sedikit.Â
Lembaga kursus yang sudah berhasil tidak melihat pembelajaran dari sisi grammar dan penguasaan vocabulari tetapi penguasaan kebahasaan secara komperehensive untuk menghasilkan lulusan yang cakap berkomunikasi dalam bahasa Inggris.
Setiap lembaga kursus mempunyai metode sendiri dan mempunyai team research sendiri agar pembelajaran efektif mencapai target. Ini berbeda dengan lembaga pendidikan formal.Â
Buku yang disajikan serta metode latihan yang disajikan hanya dari pencapaian target grammar oriented serta penguasaan vocabulari yang akhirnya membebani siswa dengan berbagai tugas lembar kerja siswa yang membuat siswa merasa putus asa dengan soal-soal yang rumit dan berbelit-belit pilihan ganda A sampai E.Â
Ketika saya akan mempraktekan practical learning, saya mendapati kendala kalau apa yang saya lakukan tak akan mencapai target kurikulum dan materi yang harus diselesaikan dalam satu semester.Â
Kegiatan praktek langsung menghabiskan banyak waktu karena pada akhirnya soal-soal ujian yang aka di hadapi siswa akan berbeda. Saya akhirnya mau atau tidak mau mengikuti materi dan target yang harus diselesaikan agar siswa bisa mengerjakan soal ujian.Â
Orang tua yang tidak puas tentu akan memilih mendaftarkan anak mereka ke lembaga kursus karena kemampuan yang akan diperoleh pada akhirnya akan mampu membuat anak menguasai bahasa Inggris yang bisa diterima secara internasional.Â