BRT | JOMBANG - Jombang, sebuah kabupaten di Jawa Timur, terkenal dengan kultur religius yang kental dan merupakan tempat lahirnya banyak tokoh besar nasional, Menurut hasil Sensus Penduduk 2020 (SP2020), jumlah penduduk Jombang mencapai 1.318.062 jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 664.605 jiwa dan perempuan 653.457 jiwa. Tingginya jumlah penduduk serta beragamnya latar belakang tokoh yang lahir dari daerah ini membuat dinamika politik Jombang menjadi sangat unik dan kompleks.
Banyak tokoh besar nasional yang lahir dari Jombang, Keberadaan tokoh-tokoh ini menunjukkan bahwa Jombang memiliki sejarah politik yang beragam. Pengaruh tokoh-tokoh ini masih terasa kuat dalam kehidupan politik Jombang, terutama dalam pemilihan kepala daerah.
Pemilihan pemimpin dalam Pilkada Jombang dimungkinkan sangat berbeda dengan pemilihan legislatif. Dalam Pilkada, mayoritas pemilih cenderung berorientasi pada tokoh personal daripada partai pengusungnya. Hal ini berbeda dengan pemilihan legislatif (DPRD), di mana partai politik memainkan peran yang lebih dominan.Â
Sebagai contoh, dalam sebuah kecamatan di Jombang, sebuah partai mungkin hanya mendapatkan sedikit suara dalam pemilihan legislatif, tetapi bisa menjadi basis lumbung suara yang kuat bagi seorang tokoh yang mengikuti Pilkada. Ini menunjukkan bahwa popularitas dan pengaruh personal seorang tokoh seringkali lebih menentukan daripada afiliasi partainya.
Memasuki tahun 2024, pemilihan Bupati Jombang masih sulit diprediksi. Mengingat kecenderungan pemilih yang lebih sering berorientasi pada tokoh personal, persaingan dalam Pilkada akan sangat ditentukan oleh seberapa kuat dan populer tokoh-tokoh yang maju sebagai calon bupati.Â
Selain itu, faktor-faktor lain seperti jaringan sosial, keberhasilan program kerja sebelumnya, dan kemampuan untuk menjalin hubungan baik dengan berbagai kelompok masyarakat akan memainkan peran penting dalam menentukan hasil Pilkada. Tokoh-tokoh yang memiliki basis massa yang kuat, terutama di kalangan pemilih muda dan komunitas religius, memiliki peluang besar untuk memenangkan pemilihan.
Partai politik yang mengusung calon dalam Pilkada Jombang perlu mempertimbangkan faktor personalitas tokoh yang mereka dukung. Mereka harus mampu memilih calon yang tidak hanya populer dan berpengaruh, tetapi juga memiliki rekam jejak yang baik dan mampu merangkul berbagai elemen masyarakat.Â
Dengan kata lain, strategi partai politik dalam Pilkada Jombang harus lebih fleksibel dan adaptif, mengingat kecenderungan pemilih yang lebih mengutamakan figur tokoh daripada afiliasi partai. Koalisi partai yang kuat juga bisa menjadi faktor penentu, tetapi tetap saja, personalitas calon bupati akan menjadi kunci utama dalam memenangkan hati pemilih.
Dinamika politik di Jombang sangat dipengaruhi oleh keberadaan tokoh-tokoh besar yang lahir dari daerah ini. Dalam Pilkada Jombang, pemilih cenderung lebih mengutamakan figur personal daripada partai politik. Hal ini membuat pemilihan Bupati Jombang 2024 menjadi sulit diprediksi dan sangat tergantung pada popularitas serta pengaruh personal calon yang maju. Partai politik harus mampu menyesuaikan strategi mereka untuk mendukung calon yang tidak hanya memiliki basis massa yang kuat tetapi juga mampu merangkul berbagai elemen masyarakat Jombang yang beragam.(*)
Penulis: Baret Mega LanangÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H