Mohon tunggu...
Baret Mega Lanang
Baret Mega Lanang Mohon Tunggu... Seniman - Penulis

Bagai Empu Prapanca yang menulis Negarakertagama

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Jeritan Musim Panen Kedua di 2023: Konflik Petani Desa Kendalsari dengan Limbah B3 Aluminium

9 Juni 2024   23:36 Diperbarui: 9 Juni 2024   23:56 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

**Jeritan Musim Panen Kedua di 2023: Konflik Petani Desa Kendalsari dengan Limbah B3 Aluminium**

Oleh : Baret Mega Lanang 

Desa Kendalsari, sebuah desa di Kabupaten Jombang, menjadi pusat perhatian setelah para petaninya mengalami penurunan hasil panen yang signifikan pada musim panen kedua di tahun 2023. Penyebabnya diduga adalah limbah B3 dari pabrik pengolahan slag aluminium yang beroperasi di sekitar desa. Dampak limbah ini telah mencapai perhatian Dinas Pertanian Jombang, namun masalah ini tampaknya jauh lebih kompleks dan memerlukan penanganan yang lebih mendalam.

Permasalahan yang Dialami Petani

Salah satu petani yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkapkan kekesalannya. "Tentu saya tidak memahami kenapa hasil panen saya menurun, baik waktu tanam padi dan tanam jagung. Penurunan kualitas hasil panen saya menurun kisaran 20% dari hasil panen sebelumnya," ujarnya. "Angka 20% itu cukup banyak mengingat harga modal usaha pertanian naik 10%. Intinya di tahun 2023 ini biaya produksi pertanian saya naik namun dengan hasil menurun. Coba masnya bayangkan kita sebagai petani, jelas merasa terganggu dan yang pasti dirugikan adanya pabrik itu," lanjutnya sambil menunjuk ke arah pabrik pengolahan slag aluminium.

Situasi ini menggambarkan betapa seriusnya dampak limbah B3 aluminium terhadap pertanian di Desa Kendalsari. Penurunan hasil panen ini tidak hanya mengurangi pendapatan petani tetapi juga meningkatkan biaya produksi, menciptakan beban ganda bagi mereka.

Tindakan Dinas Pertanian Jombang

Dinas Pertanian Jombang telah berusaha menangani masalah ini sejak awal tahun 2023. Beberapa program telah dijalankan di Desa Kendalsari, termasuk pembentukan tim satgas pertanian. "Kalau petani di desa Kendalsari Alhamdulillah diperhatikan petinggi Jombang, dan kemarin itu di Kendalsari kalau tidak salah dibentuk tim satgas pertanian," ujar salah seorang warga desa.

Namun, meskipun ada upaya dari Dinas Pertanian, dampak limbah B3 aluminium masih terasa. "Masalah ini sebenarnya tidak pada sisi petani tapi masalah kepada debu Limbah B3 Aluminium yang menggangu tanaman kami," kata seorang petani yang lahannya berjarak 100 meter dari pabrik pengolahan slag aluminium.

Keterkaitan Antar Dinas dan Dampak pada Petani

Kisah ini menyoroti keterkaitan antara Dinas Pertanian dan Dinas Perdagangan dan Industri. Program SLAG ALUMINIUM yang didukung oleh pemerintah dirancang untuk mendorong pengembangan industri. Namun, perhatian yang berlebihan terhadap pengembangan industri ini tampaknya mengancam keberlanjutan pertanian dan melukai petani serta lingkungan mereka.

"Untuk harapan kami ingin diperhatikan dalam bentuk permasalah yang kami hadapi saat ini. Jujur mas, bantuan Program IKM SLAG ALUMINIUM adalah program pemerintah untuk para pengusaha (dalam artian orang kaya), sedangkan kami para petani bentuk perhatian Dinas Pertanian Jombang yang sudah diaplikasikan di sini (Kendalsari) masih kurang," ucap seorang petani dengan penuh harap.

Perlunya Tinjauan Mendalam

Penulis menganggap tinjauan yang jauh lebih mendalam diperlukan untuk memahami konsekuensi dari program SLAG ALUMINIUM dan kemampuan Dinas Pertanian untuk menangani aduan petani dengan efisien. Artikel berita yang panjang mungkin dapat memberikan ruang yang cukup untuk menjelaskan permasalahan secara rinci dan menyajikan perspektif yang beragam dari berbagai pihak yang terlibat.

Dengan melibatkan publik melalui pemberitaan yang transparan, masyarakat dapat menjadi lebih sadar akan masalah ini dan mendukung petani serta lingkungan mereka. Semoga artikel berita ini dapat memicu perubahan yang positif dan adanya tindakan yang dibutuhkan untuk melindungi petani di Desa Kendalsari serta keberlanjutan pertanian di wilayah tersebut. 

Artikel ini telah Tayang di Hariansiber 

Di masa depan, diharapkan adanya koordinasi yang lebih baik antara berbagai dinas terkait untuk memastikan bahwa program pembangunan industri tidak merugikan sektor pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat pedesaan. Selain itu, penanganan yang lebih serius terhadap dampak lingkungan dari aktivitas industri sangat diperlukan untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan kesehatan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun