Hanya sekedar berita biasa post: yang saya ingin ceritakan disini tentang “Mengapa Selalu Bungan Yang Menjadi Tumbal Kekejaman Penulis”. Untuk lebih jelasnya maksud tulisan saya ini, maka lanjutkanlah mata anda untuk melihat tulisan yang singkat ini sampai habis dan bisa di telan mentah-mentah.
Mengapa bunga selalu menjadi tumbal wartawan! Apakah pernah anda melihat berita baik di Koran, internet, blog, website, tv, radio. Jika ada berita yang berhubungan dengan pelecehan seksual selalu nama bunga yang menjadi korban? Apa karena sebutan untuk wanita adalah nama bunga yang menjadi nama samaran karena menutupi nama asli? Karena merasa ini adalah berita Aib, jadi orang tidak perlu mengetahui nama asli dari para korban yang menjadi pelecehan seksual tersebut?
Lucunya para penulis ini, jika menulis selalu memakai nama samara “bunga”. Apakah tidak ada nama lain seperti “kambojo, bogenfiel, eforbia, kumbang duri”. Mengapa selalu memakai bunga? Apa karena nama bunga tidak ada? Tetangga saya ada yang namanya “bunga” kasihan yang bernama bunga jika dijadikan nama samara untuk berita pelecehan seksual dan berita lain-lain. Saya sarankan untuk para wartawan, penulis, reporter, dan apalah itu jenisnya yang berhubungan dengan publik. sebaiknya untuk menggunakan nama samaran, gunakanlah dengan nama “wanita” jangan menggunakan nama-nama orang yang sudah ada seperti contoh tulisan yang bisa anda klik Di Sini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H