Mohon tunggu...
Panji Hadisoemarto
Panji Hadisoemarto Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Nama saya Panji. Lahir di Bandung tahun 1979. Sedang belajar tentang kesehatan masyarakat global di Harvard University.\r\n\r\nhttp://panjifortuna.jimdo.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tanya-Jawab: Dengue

7 Desember 2009   22:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:02 7552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Demam berdarah dengue (DBD) bukan penyakit yang bisa dianggap enteng. Bisa menyerang siapa saja dan bisa menyebabkan kematian. Apa sih sebenarnya DBD itu?

1. Apa penyebab DBD?

Virus. DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue. Virus ini sendiri ada 4 macam (disebut serotipe) yang dinamai DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4.

2. Apa hubungannya dengan nyamuk?

Nyamuk bukan sembarang nyamuk, tapi nyamuk dari genus Aedes yang mudah sekali dikenali karena corak tubuhnya yang belang hitam-putih seperti zebra. Nyamuk betina bisa menularkan virus dengue dari satu manusia ke manusia lain. Caranya, waktu menghisap darah dari orang yang sakit, virus yang ada di dalam darah orang tersebut ikut 'tersedot', lalu berkembang biak di dalam tubuh nyamuk. Kemudian virus di dalam tubuh nyamuk itu akan 'bermigrasi' ke kelenjar liur nyamuk. Nah, ketika nyamuk menghisap darah, nyamuk juga 'menyuntikkan' air liurnya supaya darah tidak membeku. Kalau nyamuk ini sudah terinfeksi virus dengue, virus akan ikut masuk ke dalam tubuh manusia bersama air liur nyamuk.

3. Apa bedanya demam dengue (DD) dengan demam berdarah dengue (DBD)?

Tingkat keparahannya. Demam dengue lebih ringan dari demam berdarah dengue. Ada juga yang disebut sindroma syok dengue atau sindroma renjatan dengue atau dengue shock syndrome (DSS). Ini bentuk paling parah dari infeksi dengue dan paling mungkin menyebabkan kematian.

4. Ada orang yang saya kenal dikatakan terkena demam berdarah dengue oleh dokter, tapi dia tidak berdarah-darah?

Bisa saja. Ini memang istilah yang membingungkan. Apakah infeksi dengue memasuki derajat DBD tidak tergantung ada/tidaknya perdarahan, tapi tergantung pada kadar hematokrit/sel darah merah pasien tersebut, atau jika ditemukan tanda-tanda 'kebocoran' cairan tubuh, seperti asites (ada cairan di rongga perut) atau efusi pleura (cairan di rongga dada).

5. Apa yang menyebabkan kematian pada seorang penderita demam berdarah? Kapan waktu yang paling kritis?

Syok. Bisa akibat perdarahan yang banyak atau akibat kebocoran cairan tubuh yang tidak terlihat dari luar. Waktu yang paling kritis adalah hari-hari pertama setelah panas turun, bukan ketika panas sedang tinggi-tingginya. Oleh karenanya pasien DBD yang dirawat di RS biasanya tidak diperbolehkan pulang dahulu walaupun panas badannya sudah turun.

6. Jadi, apakah setiap infeksi dengue akan menjadi DBD atau DSS?

Tidak, tapi tidak bisa diramalkan. Dalam kurun waktu yang sama, seseorang yang terinfeksi dengue bisa sembuh atau jatuh ke derajat penyakit yang lebih berat.

7. Bisa tidak seseorang sakit demam berdarah lebih dari satu kali?

Bisa. Karena ada 4 tipe virus, teorinya seseorang bisa sakit demam berdarah sampai 4 kali. Tidak seperti cacar air, kalau sudah sakit sekali biasanya akan terlindung dari cacar air seumur hidup. Malahan, sakit demam berdarah yang kedua atau berikutnya kemungkinan lebih berat dari yang pertama. Pengalaman pribadi, saya dua kali sakit demam berdarah.

8. Apakah dengue ada obatnya? Bagaimana dengan jus jambu?

Tidak. Sayangnya dengue belum ada obatnya. Demikian juga jus jambu, bukan obat demam berdarah. Maksudnya, jus jambu tidak membantu menghilangkan virus dengue dari tubuh kita. Penanganan medis yang ada, termasuk jus jambu, sifatnya hanya suportif untuk menjaga volume cairan tubuh penderita.

9. Jadi bagaimana kita mengenali DBD?

Agak sulit. Gejalanya bisa ringan seperti demam dan sakit kepala biasa. Berhati-hatilah kalau gejalanya tidak hilang setelah Anda minum obat seperti parasetamol (hilang, lalu muncul lagi, minum obat, hilang lagi, lalu muncul lagi). Lebih berhati-hati lagi kalau di sekitar Anda sudah ada yang diketahui terkena dengue. Pastikan dengan memeriksakan diri ke dokter. Untuk memastikan, harus dilakukan pemeriksaan darah.

10. Kenapa tidak dilakukan penyemprotan saja secara rutin?

Mahal dan tidak efektif. Penyemprotan hanya membunuh nyamuk dewasa dan supaya efektif harus dilakukan di setiap sudut lingkungan dan di dalam rumah. Kalau angin sedang bertiup kencang, gasnya sudah hilang sebelum nyamuknya mati. Di dalam rumah, bisa meracuni bukan hanya nyamuk tapi juga Anda dan hewan kesayangan Anda. Tentunya penyemprotan bukan sesuatu yang 'haram' untuk pencegahan, tapi juga bukan tempat bergantung.

11. Jadi, bagaimana mencegahnya?

Jangan sampai digigit nyamuk! Caranya banyak, yang paling pasti ya hilangkan nyamuk dari lingkungan Anda. Pasti Anda semua pernah mendengar tentang 3M, tinggal dipraktekkan saja. Jangan lupa perhatikan sumur dan talang, atau dak jemuran Anda. Obat nyamuk juga bisa membantu, hanya perlu diingat pemakaiannya harus bijaksana. Jangan lupa juga kalau nyamuk Aedes menggigit saat terang benderang. Jadi pastikan Anda terhindar dari gigitan nyamuk di siang hari, bukan hanya di malam hari menjelang tidur. Memasang kawat nyamuk di pintu (dengan pintu tambahan tentunya) dan jendela bisa jadi alternatif yang perlu Anda pikirkan untuk melindungi keluarga dari gigitan nyamuk. Tebarkan bubuk Abate di penampungan air yang sulit/jarang dikuras. Terakhir, ingatkan tetangga Anda untuk melakukan hal yang sama. Nyamuk bisa terbang, kalau pun Anda melakukan 3M di rumah, Anda tidak akan terlindung dari nyamuk yang berkembang biak di rumah tetangga Anda.

12. Ada yang belum terjawab?

PFH

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun