Bagaimana reaksimu ketika orang memberikan label "kere aktif" padamu? Kecewa? atau Bangga?
Jangan tergesa-gesa untuk menjawabnya. Simpan terlebih dahulu hingga akhir tulisan ini, ya.
Kenapa jawabannya harus disimpan hingga akhir tulisan? Mungkin itu salah satu pertanyaan yang akan kamu lontarkan dalam pikiranmu. Yaps, karena tidak semua orang tahu apa yang dimaksud dengan kata "kere aktif". Mungkin kamu bagian dari mereka yang tidak tahu. Jadi, mari kita ulas terlebih dahulu, apa itu "kere aktif"?
Ya, "kere aktif" terdiri dari dua, dimana kata "kere" merupakan kata dalam bahasa jawa yang memiliki arti kekurangan finansial atau lebih singkatnya adalah miskin. Kata "aktif" merupakan bahasa Indonesia yang memiliki arti bertindak atau berperilaku yang mengindikasikan sebuah usaha atau bergerak/bereaksi. Kata "kere aktif" ini merupakan bahasa slank dari kata "kreatif" yang sering digunakan oleh orang Jawa untuk menunjukkan sebuah reaksi ketika melihat ada orang lain berhasil menciptakan sebuah karya diluar kemampuan berfikir secara normal. Kata "kere aktif" juga memiliki arti sebagai keadaan serba kekurangan yang dimiliki seseorang sehingga dia harus berfikir diluar nalar atau dalam bahasa inggrisnya biasa disebut "thinking out of the box".
Bagaimana jika orang lain melabelimu sebagai orang yang "kere aktif"? Bukannya lebih menyenangkan jika dilabeli "kreatif" dibandingkan "kere aktif"?
Ini beberapa contoh hasil karya yang menunjukkan kemampuan seseorang sehingga bisa dilabeli "kere aktif".
                                             Â
Benar bukan? Karena murah dan menggunakan barang-barang yang bukan fungsi utamanya itulah kenapa orang-orang yang memiliki kreatifitas tinggi itu bisa dilabeli si "kere aktif".
Saya sendiri juga dijuluki si "kere aktif", karena sering melakukan eksperimen-eksperimen tak lazim yang bermanfaat. Alkisah, 3 bulan lalu kipas angin milik rekan satu kontrakan saya yang masih berfungsi tapi tidak bisa dialihkan ke mode putar, jadi walaupun di-setting mode putar, kipas itu akan tetap diposisinya. Hal ini sangat mengganggu, apalagi ketika cuaca sedang panas, kipas itu tidak bisa menyejukkan seluruh ruangan karena hanya bisa mengipasi satu sudut ruangan saja. Akhirnya setelah mendapat izin dari pemiliknya, kipas itu saya bongkar.Â
Ternyata ada komponen yang patah. Karena tidak memiliki lem perekat untuk plastik, akhirnya saya menggunakan lem tembak atau glue gun yang biasa saya gunakan untuk merekatkan flanel. Setelah lem tembak saya rekatkan, rekatannya kurang kuat (tentu saja, karena memang bukan kegunaannya). Kemudian saya cari pita kecil, saya lilitkan memutar dibagian yang patah itu, lalu saya ikat kuat-kuat.Â