Pemerintahan Jokowi akhir - akhir ini banyak mendukung pembangunan proyek bukan hanya jalan dan jembatan yang berbasis fasilitas umum, namun juga berbasis ekonomi yang harus merata.
Pembangunan Sering digadang - gadang hanya di pulau Jawa, sehingga masyarakat di daerah selalu Kecewa terhadap pemerintah pusat sehingga timbul anggapan "Indonesia hanya pulau Jawa, bukan Sumatra, bukan Kalimantan, Sulawesi Bukan, dan bukan pula Papua"
Untuk saat ini revolusi pembangunan sedang digalakkan bukan hanya di Jawa saja, namun juga mulai di pusatkan di daerah lain dan bukan dimulai dari pulau Jawa lagi melainkan dari daerah pelosok dan terpinggirkan di Nusantara, "Pembangunan Indonesia Sentris" Â begitulah Kementerian Kerja Umum dan Perumahan Rakyat (Kementian PUPR) menyebutnya.
Saya cukup terkesan mendengar berita akhir - akhir ini Pembangunan Infrastruktur Indonesia Sentris sudah dimulai dengan cepat seperti Pembangunan kereta Cepat Jakarta - Bandung, Pembangunan Tol Cipali, yang dilakukan di Jawa,namun daerah lain sama seperti halnya pembanguan tadi, misalnya seperti di :
 Nanggroe Aceh Darussalam Pembangunan Indonesia Sentris jalan Tol Bakauheni-TerbanggiMedan Pembangunan Indonesia Sentris Jalur Rel Kereta Ganda
Nah,di antara banyak daerah yang rindu perhatian yang saya uraikan tadi, saya tertarik membahas seminar yang pernah saya ikuti di kampus UNIMED dimana PUPR berjanji akan membangun proyek jalan agar Medan - Danau Toba mung ditempuh dalam waktu hanya 2 Jam saja. Ya hanya 2 jam saja dari waktu yang semula selama 4 perjalanan lamanya.
Tentu saya sangat tercengang,hal tersebut tentunya tidak mungkin melihat kondisi jalan di Sumatera Utara yang rusak berat untuk saat ini.
Janji ini sangat ditunggu masyarakat yang "haus akan perhatian" dimana banyak media daerah kami yang meliput, belum lagi masyarakat yang ikut turut beropini di media sosial.
Saya teringat ketika Presiden RI Jokowi datang media lokal maupun online mengangkat berita "Jalan akses ke Danau Toba Tiba - Tiba Bagus Saat Presiden Datang" , dimana masyarakat sangat menyayangkan jika pembangunan hanya terjadi jika hanya saat presiden datang, namun juga harus permanen, itulah bukti kerinduan masyarakat akan perhatian pemerintah pusat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H