Mohon tunggu...
Forlan Muda
Forlan Muda Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Sang Petualang Penikmat kata pada alam kabar dan menulisnya dengan sebatas kata

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mentalitas Instan Anak-anak Zaman Ini

9 Juli 2017   19:57 Diperbarui: 11 Juli 2017   02:00 1758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jim Dornan dan John C.Maxwell adalah penulis buku ''Strategi Menuju Sukses'',pernah menulis kembali ungkapan Lowell Peacock yaitu;''Sikap adalah kualitas awal yang tampak pada seorang sukses.Jika ia bersikap dan selalu berpikiran positip,serta menyukai tantangan dan situasi yang rumit ,itu berarti ia telah meraih setengah dari kesuksesannya.'' .Ungkapan ini mengkritik manusia zaman sekarang yang tidak peduli akan pembentukan karakter dan intelektual.Karakter dan intelektual adalah suatu sasaran dan tujuan yang harus dicapai dalam sebuah proses pendidikan.

Pendidikan manusia menjadi manusiawi adalah sebuah pekerjaan yang sulit dan belum tentu semua anak bisa.Karakter anak yang dibawa sejak kecil tentu menjadi kebiasaan hingga dewasa jika tidak adanya proses pendidikan.Pendidikan karakter dan intelektual lebih merujuk pada pembentukan pribadi atau sikap,dan psikomotorik seorang anak. Namun hal ini tidak semata dilakukan oleh pendidik tetapi butuh kemauan dan niat dari anak yang mau dididik atau sedang dididik.

Seiring pergeseran waktu dan berkembang pesatnya teknologi dapat mempengaruhi kehidupan seorang anak.Anak mulai lebih yakin untuk belajar dari perubahan zaman ketimbang mendengar nasihat atau bimbingan dari orang lain,pendidik itu sendiri.Sehingga jangan heran timbul berbagai problem sosial yang dilakukan anak-anak atau kaum muda zaman sekarang.Semua itu karena proses instan yang menjadikan pribadi yang dikenal dengan mental instan.

Mental instan terbentuk karena semuanya serba intsan untuk dilakukan ketimbang melalui sebuah proses Instan.Instan menjadi intan saja butuh proses tetapi itu lebih pada membahayakan,misalnya mie rebus yang sudah dimasak dengan dibumbuhi bumbu-bumbunya yang banyak mengandung zat-zat yang membahayakn kinerja otak manusia. Anak tidak menyadari ini ketika dilakukan setiap hari dapat menimbulkan berbagai penyakit dimasa yang akan datang.Begitupun karakter dan intelek yang dibentuk dengan cara instan akan menghasilkan manusia-manusia intan beracun.

Mengapa demikian?.Karena memang sudah menjadi fakta dalam hidup di era seperti ini.Ini tidak semua anak menyadarinya.Oleh karena itu benar kalau ada pernyataan;''mentalitas instan pada hakekatnya menimbulkan sikap untuk mencapai tujuan secepatnya tanpa banyak pengorbanan''. Yang dimaksud dengan ungkapan diatas adalah semua tujuan yang hendak dicapai dengan cara instan atau dengan mudah atau tanpa adanya pengorbanan dapat menciptakan anak yang kurang bertanggungjawab dan tidak berkualitas atau mutu.Berikut beberapa penyebab mentalitas anak menjadi instan;

1. Terpeliharanya budaya malas

Budaya malas ini terbukti dengan kata ''keren'' adalah pujian dari hasil yang siap disajikan ketika sudah matang.Tidak butuh yang namanya ''tidak pakai lama atau tidak ribet sana sini'' .Otomatis suatu hasil yang dicapai tidak membutuhkan pengorbanan,perhatian dan pemahaman yang baik.Tinggal contek saja atau plagiat saja hasil orang lain.Contoh simpel,saat ujian ada anak yang mencontek.

2. Teknologi modern

Zaman yang berubah dapat mempengaruhi pola hidup anak.anak lebih memilih santai dan menyelesaikan pekerjaan atau tugas. Contohnya;saat kerja tugas ada yang tingal copy paste dari internet,atau lebih umumnya hal ini akan terbawa sampai dewasa yang mana terjadi dikalangan orang elit yaitu tinggal ikuti atau pakai saja program lama yang telah dipakai orang-oang elit sebelumnya.Inilah rahasia tanggungjawab yang disembunyikan dan faktanya negara tidak pernah adanya pemerataan kesejhateraan.Karena memang program ikut arus.

3. Kurangnya Kontrol Orangtua

Orangtua yang memanjakan anaknya bukan berarti tipe orangtua yang baik atau orangtua yang selalu kontrol dengan anaknya.Itu salah besar.Karena tidak mungkin anaknya tidak dimanjakan.Anak pasti merasa memperoleh kasih sayang tetapi lebih pada memanjakannya.Anak minta ini itu diberi.Secara tidak langsung mental anak untuk berjuang tidak ada.Apalagi anak yang tidak dikontrol sama orangtua,pasti banyak indikasi antar sesama dan bahkan berbagai masalah yang dilakukan anak ditengah kehidupan bermasyarakat,hanya karena butuh kasih sayang orangtua.Jadi kontrol sosial dari orangtua dalam mendidik anak itu perlu metode yang seimbang agar anak bertumbuh dan berkembang menjadi pribadi bermental baja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun