Mohon tunggu...
Forlan Muda
Forlan Muda Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Sang Petualang Penikmat kata pada alam kabar dan menulisnya dengan sebatas kata

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Realitas Manusia yang Berfilosofi Zaman Ini

20 Juni 2017   17:16 Diperbarui: 20 Juni 2017   18:06 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

         Pancasila dalam pemahaman secara sederhana dari asal katanya bahwa ada dunia kata yakni ''Panca''=Lima ,dan ''syla''=pandangan,dasar,alas,atau batu sendi.Secara Umum Pancasia dipahami dengan sebutan way of life yang artinya bahwa Pandangan Hidup atau petunjuk hidup.Sedangkan arti luasnya ,pancasila adalah sebuah pedoman,fundamental,filsofi,dan ideologi  yang mana dimaknai masyarakat Indonesia  dengan semboyan dalam sebuah kalimat ''Bhineka Tunggal Ika''yang artinya bahwa berbeda-beda tapi tetap satu.

        Itulah sebuah arti singkat yang masih saya ingat semenjak Sekolah Dasar di mana saya mengenal pelajaran PPKN yang sekarang disingkat lagi dengan sebutan PKN.Dalam Pelajaran PKN terdapat berbagai penjelasan arti dari dari sosok pancasila secara fisik dengan berbagai nilai-nilai setiap sila nya.Sebagai pelajar mempelajari pancasila tempo itu sangat menggembirakan.Dalam Pemikiran selalu ada pertanyaan ''Kapan saya harus bertemu dengan orang sewarga-ku dari berbagai daerah di Indonesia''.

Selain itu ada kebanggaan bahwa Negara kita adalah sebuah Negara yang mempunyai banyak keberagaman tetapi kita sadar kalau kita satu.Kesadaran ini terbukti dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.Para pahlawan berjuang hingga tetes darah terakhir demi Indonesia tercinta ini.

       Perjalanan waktu selanjutnya Indonesia berdiri dengan mengenang sebuah hari disebut dengan hari kemerdekaan Indonesia.Setiap tahun saya menanti 17 Agustus,Mengapa demikian?Karena momentum ini sangat mendorong semangat dalam menempatkan diri sebagai generasi penerus bangsa yang berpatriotisme.Begitu meriah sebuah hari kebebasan yang menyelubungkan duka terbesar ketika  sesekali kesempatan mengenang pahlawan tanpa tanda jasa.

        Momentum kemerdekaan ini lahir dari kesadaran para pahlawan yang memperjuangkan nilai-nilai pancasila itu sendiri.Dan ini sebua pernyataan yang saya sadari sekarang.Mengapa Hari kemerdekaan lebih memiliki suasana khas untuk mengenang dan menyadari eksistensi seseorang sebagai warga Negara?.Beranjak dari hari kemerdekaan,Hari pancasila sekedar sebuah momentum.Dikatakan momentum karena tidak dilaksanakan dengan ketegasan bahwa itu hari kemanusian kita.Hari yang mencerminkan siapa kita dalam diri pahlawan-pahlawan.Ada baiknya ini momentum yang seharusnya sebagai jawaban dan refleksi manusia Indonesia yang berpancasila.

        Berangkat dari alur itu,Saya pun beranjak dewasa dan memasuki fase pendidikan yang disebut sebagai mahasiswa.Pada semester yang kedua timbul lagi pertanyaan yang seakan pendeteksi atau mengklaim  saya dalam memandang dunia yang luas.Sebab di Perguruan tinggi ini ,saya menemukan jawaban  atas pertanyaan masa dini ku yakni arti ''Bhineka Tunggal Ika''.Saya bertemu berbagai sahabat dan dosen dari berbagai latarbelakang dan perbedaan lainnya.

Sampai suatu waktu di mana Pelajaran pancasila diwajibkan dalam perkuliahan.Dan ini Pertanyaan yang pernah saya bungkam.Karena Kebanggaan memiliki Pancasila sabagai dasar Negara diuji selama kehidupan diberbagai bidang di Indonesia saat ini terlihat nyata bahwa nilai-nilai pancasilanya sedang dipelajari bukan dipraktekan.

Dan sampai Pada sebuah momentum Hari Pancasila ,saya menuliskan sebuah catatan kecil ;

         HARI PANCASILA.
 {Bukan Sekedar Momentum}

Yah jangan sampai hanya mengenang tapi tidak dikenakan.
 Berbicara tentang Pancasila dari Sekolah dasar hingga perkuliahan tapi yg dipraktekan bukan sebagaimana mestinya nilai-nilai Pancasila itu sendiri.
 Indonesia adalah manusia pancasila.
 Realitasnya Praktek Politik mengakibat masyarakat sbg tumbal adalah bukti Kamuflase.

 Menjadi pertanyaan;Mengapa harus KKN?Bukannya nilai-nilai Pancasila menentang itu?" Banyak yang menjawab itu kembali kepribadian masing-masing.

 Terus muncul Komentar orang yang tak berpendidikan :"Buat apa Pancasila dipelajari sejak dini sedangkan ujung-ujungnya tak bermoral?" Jangan Hanya Mengenang Harinya, Sahabat.

 Berkoar-koar atas dasar Fundamentalis tapi Prakteknya 0(Kosong).


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun