Jakarta, 31/01/2017 – Dengan semua perhatian yang ditujukan pada kebijakan dan tindakan Presiden Donald Trump, banyak investor yang kurang fokus pada pertemuan empat bank sentral utama di minggu ini yaitu Bank of England (BOE), Bank of Japan (BOJ), Federal Reserve (Fed) dan Bank Sentral Eropa (ECB), meskipun pertemuan itu tidak membahas kebijakan moneter.
Pergeseran perhatian dari kebijakan bank sentral sebenarnya dapat dimengerti. Setelah bertahun-tahu ada ketergantungan yang berlebihan pada kebijakan moneter yang tidak konvensional, kemampuan lembaga-lembaga ini untuk secara signifikan menggerakkan jarum ekonomi mulai melemah jika dibandingkan dengan apa yang pemerintah bisa lakukan.
Bank-bank sentral sedang menunggu dan berharap agar pemerintah masing-masing dapat merumuskan kebijakan mereka bersama-sama. Yang paling penting, dengan mengejar reformasi struktural pro-pertumbuhan dan dengan mengerahkan kebijakan fiskal yang lebih aktif. Ada ruang bagi pemerintah untuk dapat mengambil sebagian dari beban kebijakan yang berlebihan agar meringankan bank sentral.
Hal ini akan memungkinkan normalisasi bertahap dan teratur pada kebijakan moneter, terutama karena manfaat dari langkah-langkah konvensional yang mulai menghilang dan risiko kerusakan tambahan (collateral damage) dan konsekuensi yang tidak diinginkan juga meningkat.
Bank-bank sentral juga tahu bahwa pemerintah, yang seharusnya tidak mengejar kebijakan ekonomi anti-pertumbuhan seperti proteksionisme dan perang dagang, bisa membantu mereka mengatasi tantangan kebijakan yang paling sulit karena harus melawan stagflasi, atau kombinasi rumit dari pertumbuhan yang lebih rendah dan inflasi yang lebih tinggi.
Meskipun mereka mengakui ada pergeseran dasar dalam respon kebijakan yang lebih komprehensif, bank-bank sentral juga melihat ada faktor ketidakpastian terhadap prospek kebijakan. Akibatnya, mereka ingin mempertahankan selalu ada pilihan pada kebijakan mereka.Â
Jadi pada intinya semua bank sentral akan mempertahankan kebijakan mereka ketika komite tingkat tinggi mereka bertemu di pekan ini. Jika ada perubahan kebijakan, kemungkinan besar yang melakukannya adalah BOJ yang menjadi tidak nyaman dengan tingkat suku bunga yang ditantang oleh kenaikan umum dalam imbal hasil (yield) utang pemerintah global dalam dinamika ekonomi terkini. Pandangan BOJ tentang prospek ekonomi Jepang juga akan dipantau dengan ketat.
Bank-bank sentral akan membuat pilihan mereka tetap terbuka. Menyadari sedikitnya perbaikan dalam kondisi ekonomi dan harapan untuk kebijakan pemerintah yang menguntungkan, mereka akan mengombinasikan dorongan bagi normalisasi kebijakan jangka panjang dan mereka siap untuk melakukan cara lain jika perlu.
Pertemuan bank-bank sentral utama pada pekan ini mungkin menjadi penggerak utama pasar. Empat lembaga tersebut akan mencoba untuk menentukan apakah, bagaimana dan kapan entitas pembuatan kebijakan lain mungkin mempengaruhi prospek ekonomi dan keuangan.
Sumber berita: ForexSignal88, The Star
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H