Jakarta, 17/02/2012. USD menutup pekan lalu dengan menghantam pairing counterpart nya pada pergerakan pasar forex. Beberapa data ekonomi yang menunjukan perekonomian Amerika Serikat mampu menghempaskan logam mulia, euro, poundsterling maupun dolar australia secara serentak. Data ekonomi klaim pengangguran Amerika Serikat turun dari 368.000 ke angka 341.000 yang diikuti dengan membaiknya tingkat kepercayaan dari 71.3 naik menjadi 76.3. Dengan data-data ini maka secara perlahan Amerika Serikat terus menunjukan erkembangan yang positif sehingga menarik minat investasi kepada USD.
Emas atau logam mulia yang menjadi primadona para investor bahkan para trader di seluruh dunia menunjukan kejatuhan yang tajam pada pekan lalu. Setelah pada bulan January 2013 ini gagal menembus level psikologis pada harga 1700.00 dan hanya mampu mendekati level tersebut pada harga 1696.65.Kejatuhan harga emas didasari pada faktor teknikal maupun faktor fundamental. Secara teknikal banyak trader dan investor melakukan aktifitas sell ketika harga emas jatuh dibawah harga support penting pada harga 1625.00. Ini sering terjadi ketika sebuah support penting berhasil ditembus maka banyak investor yang melakukan posisi sell untuk mengamankan posisi sebelumnya ataupun dalam rangka mengambil keuntungan semata. Namun momentum bullish emas semakin terlihat ketika masyarakat dunia berpendapat bahwa ekonomi dunia sudah mulai membaik. USD yang selama ini menjadi safe haven ikut membaik, euro beberapa pekan lalu melakukan kenaikan yang signifikan. Secara fundamental banyak orang yang kembali kepada alat investasi mata uang dan meninggalkan emas seiring dengan rendahnya resiko inflasi pada beberapa negara adidaya yang terkena krisis.
Harga emas sempat turun menembus level psikologis 1600.00 dan mencapai harga low pada 1597.95 dan ditutup rebound pada harga 1609.15. Namun demikian keadaan ini dapat dilihat bahwa harga emas saat ini sedang mendapat diskon namun tinggal sampai mana kita melihat diskon ini dapat berlanjut.
Mata uang tunggal Euro juga tidak kalah ikut mengalami penurunan tajam setelah selama beberapa pekan mewarnai pasar mata uang dengan bullishnya. Tingkat GDP yang mengalami penurunan baik dari negara-negara kuat di Eropa maupun secara keseluruhan membuat euro anjlok yang kedua kalinya pada 2 pekan belakangan ini. GDP eropa kembali memburuk dari sebelumnya ada pada angka -0.1% turun menjadi -0.6%. Selain itu tekanan dari turunnya ekspor juga menjadi alasan tersendiri. Pasalnya beberapa minggu terakhir ini euro terus melambung naik sehingga menjadikan barang-barang produksi Eropa menjadi mahal di mata dunia sehingga berimbas kepada penurunan ekspor. Ini tidak bisa dibiarkan terjadi oleh karena mengingat pemulihan krisis Eropa juga bergantung kepada ekspor yang terus membaik.
Pada pekan lalu President ECB Mario Draghi menyatakan bahwa euro telah mencapai nilai wajarnya untuk saat ini. Komentar ini dinilai bahwa kenaikan euro lebih lanjut akan semakin tertahan di kedepannya sehingga banyak pihak yang melepaskan posisi buy mereka serta berputar haluan kepada posisi sell. Euro turun setelah sempat mencapai harga tertinggi pada 2 pekan lalu pada harga 1.3657 dan secara signifikan jatuh selama 2 pekan ini ke level terendahnya pada harga 1.3303.
Data ekonomi pekan depan:
Market Eropa:
-Â Data Current Account
-Â Pidato Presiden ECB, Mario Draghi.
-Â Jerman ZEW Economic Sentiment.
-Â Euro ZEW Economic Sentiment.
-Â Data PPI Jerman.
-Â 10-yr Bond Auction Jerman.
-Â Flash Manufacturing PMI Perancis.
-Â Flash Services PMI Perancis.
-Â Flash Manufacturing PMI Jerman.
-Â Flash Services PMI Jerman.
-Â Flash Manufacturing PMI Euro.
-Â Flash Services PMI Euro.
-Â 10-yr Bond Auction Perancis.
-Â 10-yr Bond Auction Spanyol.
-Â Jerman Ifo Business Climate.
-Â Belgium NBB Business Climate.
Market Amerika Serikat:
-Â Libur Bank Amerika Serikat hari Senin
-Â Data Mortgage Delinguencies.
-Â Data Building Permits.
-Â Data PPI m/m.
-Â Data Core PPI m/m.
-Â Housing Starts.
-Â FOMC Meeting Minutes.
-Â Data Core CPI m/m.
-Â Data Klaim Pengangguran.
-Â Data CPI m/m.
-Â Data Flash Manufacturing PMI.
-Â Data Existing Home Sales.
-Â Data Philly FED Manufacturing Index.
-Â Data Crude Oil Inventories.
-Â Pidato Anggota FOMC Bullard dan Powell.
Market Australia:
-Â Data New Motor Vehicles.
-Â Monetary Policy Meeting Minutes.
-Â CB Leading Index m/m.
-Â Wage Price Index q/q.
-Â Pidato Gubernur RBA Stevens.
Market Inggris:
-Â Data Claimant Count Change.
-Â MPC Meeting Minutes.
-Â Unemployment Rate.
-Â Public Sector Net Borrowing.
-Â CBI Industrial Order Expectations.
EURUSD
EURUSD pada pekan lalu mengalami koreksi tajam setelah mencapai level tertinggi pada harga 1.3517 dan mencapai harga terendah pada 1.3303.
Posisi kami pada EURUSD adalah Bearish. Secara teknikal mingguan euro terancam masih melanjutkan gerakan bearishnya. Tahanan support saat ini ada pada 1.3300 yang masih menahan secara mingguan namun euro dapat turun mencoba tahanan support pada 1.3200. Harga 1.3300 menjadi titik penting bagi pergerakan pekan depan dan jika euro bergerak secara konsisten dibawah itu maka euro akan kembali bearish. Namun demikian potensi rebound juga masih dapat terjadi melihat euro ditutup hanya sedikit bearish pada perdagangan hari jumat. Potensi koreksi keatas bisa sampai ke level herga 1.3395 - 1.3410.
XAUUSD
Banyak pihak menilai penurunan emas ini tidak akan bersifat jangka panjang. Hari senin besok negara Cina mulai aktif kembali beraktifitas setelah libur tahun baru satu pekan kemarin. Diiringi dengan India yang sebentar lagi akan memasuki musim pernikahan dimana emas adalah komoditas yang menjadi budaya bagi masyarakat India. Harga emas dapat tertopang oleh pembelian fisik serta koreksi secara teknikal.
Posisi kami bagi XAUUSD untuk pekan depan adalah Netral. Kami melihat secara teknikal emas masih tertahan pada dua tahanan yang penting yaitu tahanan secara bulanan pada area 1621.00 - 1625.00 serta tahanan secara mingguan yang berada pada harga 1600.00. XAUUSD berpotensi untuk kembali rebound ke level harga 1620.00 namun yang menjadi titik penting adalah apakah XAUUSD akan bergerak dibawah atau diatas level 1625.00. Jika bergerak diatas 1625.00 maka emas dapat kembali bergairah oleh posisi-posisi buy pada harga rendah. Tetapi jika tidak mampu maka XAUUSD akan kembali mencoba tahanan pada 1600.00 dan berpotensi menuju kisaran harga 1570.00.
GBPUSD
Semenjak data retail sales memburuk dibawah perkiraan pekan lalu, maka poundsterling kembali menunjukan kinerja terburuk sejak tahun lalu. Sejak desember 2012 pound telah turun hampir 100o poin dalam beberapa bulan ini. Pekan lalu GBPUSD turun dari level tertinggi pada harga 1.5808 mencapai harga terendah pada 1.5460.
Posisi kami bagi GBPUSD adalah Bearish. Inggris masih dalam area negatif dan terus menurun meneruskan trend bearishnya. Koreksi keatas berpotensi untuk mendapat resistance pada kisaran harga 1.5600 - 1.5630. Jika mampu menembus resistance tersebut maka akan dapat kembali mencoba resistance pada harga 1.5700 - 1.5715. Namun demikian potensi turun terlihat lebih besar untuk saat ini dan masih berpotensi untuk kembali mencoba level support bulan May 2012 pada kisaran harga 1.5265.
AUDUSD
AUDUSD pekan lalu juga mengalami kejatuhan yang signifikan dan merupakan penurunan minggu ke 5 secara berturut-turut. AUDUSD turun dari level tertinggi 1.0373 dan mencapai level terendah pada harga 1.0225.
Posisi kami bagi AUDUSD adalah Bearish. Titik penting bagi AUDUSD terdapat pada harga 1.0270 dimana terdapat support secara bulanan dan harus berhasil ditembus secara konsisten sebelum menuju ke level support berikutnya yaitu pada harga 1.0200 atau bahkan berlanjut ke harga 1.0150 yang merupakan support pada bulan September dan Oktober tahun 2012. Tingat resistance untuk koreksi keatas terpantau ada pada harga 1.0335 dan berikutnya akan ada pada 1.0380.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H