Mohon tunggu...
M. Habibunnafis Al Hisyam
M. Habibunnafis Al Hisyam Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar

Muhammad Habibunnafis Al Hisyam, mahasiswa Sarjana Ekonomi Pembangunan Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Mengatasi Panas Ekstrem di Kota Bekasi: Solusi Bekerlanjutan untuk Kenyamanan Lingkungan

9 Oktober 2024   05:41 Diperbarui: 9 Oktober 2024   08:13 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 ghttps://banten.tribunnews.com/2021/10/17/mengapa-suhu-udara-terasa-panas-ternyata-fenomena-ini-sedang-terjadi-di-indonesia#google_vignet

Kota Bekasi merupakan salah satu kota yang menopang Jakarta, Kota Bekasi telah mengalami pertumbuhan yang pesat dalam beberapa dekade terakhir.

Meski demikian, perkembangan ini membawa beberapa tantangan bagi Kota Bekasi, salah satunya adalah peningkatan suhu di kawasan padat penduduk.

Panas terik di Kota Bekasi tidak hanya disebabkan oleh cuaca yang tidak mendukung, namun juga mencerminkan permasalahan lingkungan yang lebih mendalam sehingga mempengaruhi kualitas hidup masyarakat. Oleh karena itu, perlu adanya solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan ini.

Salah satu penyebab utama peningkatan suhu di Kota Bekasi adalah fenomena Urban Heat Island (UHI), di mana wilayah perkotaan cenderung memiliki suhu yang lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah sekitarnya.

Hal ini dikarenakan permukaan wilayah perkotaan lebih didominasi oleh beton dan aspal, sehingga menyerap dan menyimpan lebih banyak panas dibandingkan permukaan alami seperti tanah ataupun tumbuhan-tumbuhan, minimnya ruang hijau juga memperburuk keadaan.

Sebagai dampaknya, suhu udara yang lebih tinggi terutama ketika musim kemarau, yang tidak hanya menggangu kenyamanan masyarakat, tetapi juga meningkatkan risiko kesehatan lainnya seperti dehidrasi, serangan panas, hingga penyakit pernapasan.

Selain itu, kenaikan suhu di Kota Bekasi juga berdampak pada peningkatan konsumsi energi, terutama dalam hal pendinginan udara berenergi listrik.

Tentu saja hal ini meningkatkan biaya hidup masyarakat dan memperburuk permasalahan lingkungan, akibat dari meningkatnya emisi gas rumah kaca terkait dengan penggunaan energi listrik yang kian meningkat. Oleh karena itu, fenomena UHI ini tidak bisa diabaikan dan perlu adanya solusi yang komprehensif.

Untuk mengatasi masalah ini, salah satu solusi yang dapat diusulkan adalah dengan menambah runag hijau di wilayah padat penduduk. Ruang hijau seperti taman kota, kawasan penghijauan, dan taman vertikal dapat berfungsi sebagai penyerap panas alami yang efektif.

Tumbuhan dapat menyerap sinar matahari dan menurunkan suhu lingkungan melalui proses transpirasi, di mana air dari tumbuhan akan menguap dan menimbulkan efek pendingin alami. Pengembangan taman kota di setiap kecamatan dapat menjadi langkah awal untuk menciptakan lingkungan yang lebih sejuk dan nyaman.

Selain itu, penerapan ide green roof dan green wall juga bisa menjadi salah satu dari solusi alternatif yang efektif. Atap hijau yang terdiri dari lapisan tanah dan tanaman yang ditanam di atap, dapat membantu menurunkan suhu di dalam bangunan, dan dapat mengurangi akibat dari UHI terhadap lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun