Ketiga grafik di atas juga mengonfirmasi hal yang serupa bahwa apa yang dikatakan oleh anak akan mirip dengan perkataan ibunya. Apakah TOM sangat penting dalam keputusan beli? Bagaimana dengan pertimbangan lainnya? Perlu kita sadari bahwa ketika anak menemukan lingkungan di luar keluarga, perubahan signifikan akan terjadi pada anak. Anak akan lebih terekspos dengan lingkungan di luar anak dibandingkan lingkungan keluarga. Mereka akan sangat terpengaruh oleh lingkungan barunya. Apa yang mereka lihat dan dengar akan menjadi salah satu pengetahuan mereka tanpa tahu alasannya. Ketika anak melihat teman-temannya menggunakan pensil warna merek “X”, maka secara otomatis pengetahuan ini akan masuk ke memori anak. Anak tidak memiliki filter ketika pancaindranya menangkap sesuatu. Sehingga ketika anak melihat merek "X" banyak dipakai teman-temannya, secara otomatis itu akan memengaruhi pilihan merek. Secara kognitif, anak akan menangkap sesuatu yang mudah bagi dia untuk diingat. Implikasinya dalam dunia pemasaran adalah warna, suara, dan bentuk akan menjadi sangat penting ketika masuk dalam ranah memori anak. Ketiga aspek ini lebih mudah diproses menjadi informasi oleh anak dalam bentuk respons gembira, ceria, fun, dan lain-lain.* Data Top Brand memiliki aspek strategis ketika bicara target pasar. Pada produk-produk dengan target anak, kita bisa menganalisis apakah ada perbedaan yang cukup signifikan antara awareness anak dan ibu. Jika ini terjadi, tentu akan membedakan strategi komunikasi sebuah produk. Lebih dalam lagi, kita harus menganalisis mulai dari aspek produk, regulasi, sampai perilaku beli terhadap produk tersebut, misalnya produk yang berhubungan dengan kesehatan anak seperti vitamin. Oleh; Aprilia Listiyani Sumber: Majalah Marketing edisi April 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H