Kita mungkin perlu memberikan Rasa Iba kepada TimSes Foke, tentang sebuah contoh pengalaman bekerja secara tidak profesional, tidak fokus terhadap pekerjaan dan dalam Hal ini TimSes Foke adalah contoh yang Buruk dan gagal. Di kalangan rekan sekantor awalnya kita semua merasa "Iri Hati", mengapa ? Mereka bak menjadi "Anak Mas", "Shinning Star", "Dream Team", Ketika tidak ada Foke di kantor, tingkah mereka bak Pejabat Tinggi Sekali. Hal ini sangat membuat sakit hati semua rekan kantor, sehingga tidak ada yang support, bahkan mendoakan agar TimSes "Gagal !!!" Membaca berita Kompas.com http://pilkada.kompas.com/berita/read/2012/10/03/17244990/Ini.Catatan.Kotor.Pilkada.Versi.Tim.FokeNara Memicu Topik pembicaraan pagi yang seru di Lingkungan kantor Foke, dengan perasaan "Gembira" bahwa TimSes Beliau Gagal Total. Beberapa topik yang hangat di bicarakan yaitu,
- Menyalahkan DPT dari KPUD, masih ingat 6 Peserta Putaran Pertama, hanya TimSes Foke yang menerima, 5 peserta yang lain menolak. sekarang "Dream Team" juga menyalahkan KPUD sebagai Kambing Hitam.
- Penyaringang iklan di media sosial, bagaimana bisa di saring, malahan banyak Kampanye Foke cenderung menjadi Follower Jokowi, mulai dari Twitter, FaceBook, Game, YouTube. Semuanya Team Jokowi yang mendahului.
- Menyebutkan Joki Masif 10 Joki untuk setiap TPS, dengan kata lain 8 orang petugas PPS untuk setiap TPS berbuat curang ! artinya 15.000 TPS X 8 Anggota PPS = 120.000 Anggota PPS tidak becus bekerja, sebuah statement yang membuat "Panas Hati", 120.000 relawan PPS.
Dalam aktivitas harian mereka lebih fokus melobi pejabat demi "Opportunity Proyek" setelah Pilkada, dengan keyakinan bahwa "Foke pasti Menang". Sudahlah Akui saja bahwa TimSes tidak profesional, tidak Fokus sehingga Gagal Total, tanpa perlu mencari "kambing Hitam", demi menjaga ketenangan dan Opini yang tidak perlu. Saran dari kita, Akui saja secara Profesional TimSes Foke-Nara tidak becus dalam Bekerja.
