Mohon tunggu...
Foentry
Foentry Mohon Tunggu... Pujangga Romantis -

bit.ly/foentry - Jakarta Breaking Poetry - Buku Puisi Nyeleneh dan Puisi Lucu Pertama di Indonesia by foentry.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Tukang Ojek

25 Agustus 2014   23:33 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:35 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="alignnone" width="404" caption="puisi tukang ojek"][/caption] Pendapatan yang tak pasti Membuat jenuh dan resah sang istri Bagaimana mungkin tiap hari bisa masak nasi Kadang dapat penumpang cuman satu orang sehari Itupun sudah ditawarin diskon ala Matahari Makan kadang cuman singkong, jagung, atau kalo lagi beruntung dapet indomi Mungkin sudah saatnya aku ganti profesi Aku seorang tukang ojek Biar kata Cinta Laura kerjaanku becek Tetap saja ini kerjaan halal dan sesuai pesan mendiang kakek Lumayan lah ketimbang harus jualan tempe bongkrek Ataupun harus beternak tokek Yang pasti dari profesi ini tentu saja ada Rebutan penumpang jadi salah satunya Apalagi kalau ada bis luar kota dan bis bandara Kejar-kejaran antara tukang ojek sudah jadi hal biasa Ada yang make motor sendiri ada yang make motor sewaan Ada yang minjem sodara ada yang minjem tetangga kiri-kanan Ada yang minjem mertua ada yang minjem selingkuhan Yang penting motornya gak ngadat dan bisa jalan Kalau lagi sepi kita ngumpul di pangkalan Main remi, capsa, catur dan kadang tebak-tebakan Ngobrol politik, negara, masalah sosial dan kebudayaan Kadang ikut demo kalau ada nasi bungkus sebagai persembahan Apalagi ada trayek baru angkutan umum yang menganggu pendapatan Satu daerah punya Paguyuban Meski hal tersebut tidak mengurangi tingkat persaingan Tetapi itu jadi wadah persatuan Menaungi segala keluh kesah dan permasalahan Walau kadang agak berat juga bayar iuran Kadang ada tukang ojek dari daerah lain datang kesini cari setoran Diingetin baik-baik untuk pergi malah cari tantangan Terpaksa panggil teman-teman se perkumpulan Akhirnya perkelahian jadi terhindarkan Paling enak kalau sudah punya banyak langganan Nomer handphone beredar di kawasan Tiap jam ada yang mencari untuk diantar ke tujuan Mulai dari ibu-ibu rumah tangga, karyawan pabrik, sampai anak-anak sekolahan Ada yang bayarnya besok, ada yang sekarang Ada yang bayarnya lebih, ada yang bayarnya kurang Ada yang kabur tanpa sungkan, ada juga yang pura-pura pipis terus tiba-tiba hilang ... Sumber: Foentry.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun