Mohon tunggu...
Fauzanin Nuryakin
Fauzanin Nuryakin Mohon Tunggu... -

power of dream

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Teori Belajar Kognitif Sosial

11 Juni 2014   16:12 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:14 829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perilaku tidak terjadi dalam ruang hampa. Seseorang akan terus memberikan reaksi terhadap aspek-aspek lingkungan eksternal dan internalnya.

– Julian Rotter

Prinsip belajar menurut Bandura adalah usaha menjelaskan belajar dalam situasi alami, hal ini berbeda dengan situasi di laboratorium atau pada lingkungan social yang banyak memerlukan pengamatan tentang pola perilaku beserta konsekuensinya. Kritik Bandura terhadap belajar itu sebagai hubungan antar stimulus dan respon adalah :

1.         Kurang menjelaskan tentang diperolehnya respon yang baru. Dalam situasi alami menurut Bandura, orang akan berbuat lebih banyak daripada sekedar meniru perilaku yang telah ada.

2.         Hanya mengamati direct learning (belajar langsung) yaitu orang berperilaku sesuatu dan mengalami akibatnya. Sebaliknya bandura mengatakan bahwa seorang anak dalam hubungan pribadinya dengan orang dewasa, melalui interaksi anak dan orang tuanya, dengan persaan irinya dan sebagainya menyebabkan anak meniru perilaku tertentu.

Mischel (1973) dan Bandura (1977, 1986) merumuskan sejumlah konsep teori sosial kognitif yang penting pada pemahaman dan intervensi dalam perilaku. Pembahasan berikutnya akan menjelaskan mengenai teori Bandura dan dan teroti Mischel secara spesifik, berikut adalah konsep teori secara umum kedua tokoh teori kognitif sosial, yaitu :

Reciprocal Determinism

Pada teori sosial kognitif, perilaku bersifat dinamis. Tergantung pada aspek lingkungan dan manusia dimana semuanya saling mempengaruhi satu sama lain. Interaksi ini berlanjut antara karakteristik manusia, perilaku manusia dan lingkungan dimana perilaku ditunjukkan yang disebut pengaruh timbal balik (reciprocal determinism).

Lingkungan dan Situasi

Istilah lingkungan berkenaan dengan sebuah gagasan objektif dari semua faktor yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang tetapi merupakan faktor eksternal. Contoh dari lingkungan sosial termasuk anggota keluarga, teman, rekan di tempat kerja atau di ruang kelas. Lingkungan fisik termasuk diantaranya ukuran ruangan, temperature sekitar atau tersedianya makanan tertentu.

Observational Learning

Lingkungan merupakan bagian yang penting dalam teori sosial kognitif karena menyediakan models untuk perilaku. Seseorang dapat belajar dari orang lain tidak hanya dari menerima penguatan dari mereka tetapi juga pengamatan mereka. Observational learning terpikir ketika seseorang menyaksikan tindakan orang lain dan kekuatan yang diterima seseorang. Proses ini juga disebut penghargaan pada diri sendiri (vicarious reward) atau pengalaman diri sendiri (vicarious experience) (Bandura, 1972, 1986).

Behavioral Capability

Perilaku sangat kompleks dan dapat dilihat dari banyak level (Frederiksen, Martin, dan Webster, 1979), dari pemilihan makanan, memakan makanan yang spesifik, mengambil sejumlah makanan ke dalam mulut, sebagai contoh pendidik kesehatan harus menentukan dengan jelas perilaku target. Behavioral capability merupakan hasil dari latihan individu, kemampuan kapasitas intelektual, dan gaya pembelajaran. Teknik kemampuan disebut mastery learning yang memberikan pengetahuan kognitif dari apa yang ditampilkan, latihan untuk menampilkan suatu aktivitasnya dan umpan balik untuk mendapatkan penampilan yang baik sampai dengan orang tersebut menampilkan perilaku pada tingkat yang dapat diterima (Block, 1971).

Reinforcement

Reinforcement merupakan konsep utama dalam bentuk operant dari teori pembelajaran. Positif reinforcement atau penghargaan merupakaan respon perlaku seseorang yang meningkatkan kemungkinan dimana perilaku akan berulang. Dalam teori operant tradisional reinforcement bekerja dengan cara mekanisme yang tidak dikenal untuk mempengaruhi perilaku.

Outcome Expectation

Outcome expectation adalah aspek perilaku yang sudah ada lebih dulu dimana Bandura menyebutnya perilaku antecedent determinants..

Outcome Expectancies

Outcome expectancies (disebut incentives oleh Bandura, 1997b, 1996) berbeda dengan harapan (expectation) dimana ekspetasi (expectancies) merupakan nilai dimana seseorang bertempat pada hasil tertentu.

Self-Efficacy

Self-efficacy adalah keyakinan seseorang dalam melakukan suatu kegiatan tertentu, termasuk keyakinan dalam mengatasi masalah saat melakukan tindakan. Bandura mengemukakan bahwa self-efficacy adalah prasyarat yang paling penting dalam perubahan perilaku karena hal ini mempengaruhi seberapa besar usaha yang dilakukan dalam suatu tugas dan pada tingkat berapa suatu tindakan dapat dicapai (Erwart, Taylor, Reese, dan Debusk, 1983).

Self-Control of Performance

Istilah performance berkenaan tentang perilaku manusia yang berfokus pada pencapaian sebuah tujuan. Salah satu tujuan dari pendidikan kesehatan adalah mengarahkan tindakan perilaku sehat agar dapat dikendalikan oleh individu. Bandura (1991) mengemukakan bahwa sistem self-control memiliki beberapa komponen subfungsi.

Management of Emosianal Arousal

Bandura (1977b) mengakui bahwa timbulnya emosi yang berlebih menghambat pembelajaran dan penampilan, dan dia mengusulkan stimulus tertentu memberikan peningkatan pada pemikiran ketakutan yang berlebih (stimulus-outcome-expectancies). Pikiran takut yang berlebih ini mengakibatkan timbulnya emosi dan perilaku bertahan yang cepat. Perilaku bertahan berhubungan secara efektif dengan stimulus, sehigga adanya penurunan rasa ketakutan, kegelisahan, permusuhan, atau emosi.

Reciprocal Determinism Revisited

Ini merupakan pembelajaran untuk mengembalikan pada konsep pengaruh timbal balik (resiprocal determinism) dan mengujinya dalam keterangan konsep komponen teori kognitif sosial. Jika karakteristik seseorang, lingkungan, atau perilaku berubah, situasi berubah, dan perilaku, situasi, dan orang-orang dievaluasi ulang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun