Sekilas, membuat video terdengar mudah. Cukup menggunakan kamera yang bagus, menghapus distorsi audio, atau eksposur yang buruk, sembari menghadirkan konten yang menghibur. Namun, pembuatan video jauh lebih kompleks daripada itu.
Sebagian orang percaya bahwa video online, misalnya di Youtube, tidak membutuhkan kualitas yang sama bagusnya dengan produksi penyiaran (di media arus utama).
Ciampa, dkk. dalam bukunya berjudul Youtube Channels for Dummies (2015), menilai hal ini tak lagi berlaku. Pasalnya, masyarakat kian beralih dari siaran TV ke siaran online. Pergeseran ini juga menuntut kreator menghasilkan kualitas video yang semakin baik pula.
Prinsip Dasar
Masih dalam buku yang sama, Ciampa, dkk. menguraikan beberapa prinsip dasar dalam membuat video.
1. Menggunakan Kamera yang Tepat Sesuai Kebutuhan. Transformasi kamera dari analog ke DV dan dari HD ke 4K berkaitan dengan aspek kemudahan penggunaan dan kategori kualitas.
Ada beberapa jenis kamera yang dapat kamu gunakan, mulai dari dedicated camcorder, Digital SLR, GoPro, WebCam, hingga kamera smartphone sekali pun, kayak karya citizen journalism gitu. Pilihlah yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masingnya.
2. Gunakan Beberapa Komponen Pendukung, misalnya:
- Pencahayaan yang cukup. Dalam buku ini disebutkan, alat pencahayaan apapun yang kamu gunakan, atau hanya mengandalkan cahaya alami, selama hasilnya menarik dan bagus, maka sudah cukup.
- Kualitas audio yang baik. Kurangnya elemen visual masih dapat diterima jika suaranya bersih, namun pernyataan sebaliknya jarang berlaku.
- Kamera yang stabil. Kamu dapat menggunakan tripod atau alternatif lain yang dapat mempertahankan stabilnya perekaman.
- Sudut Pengambilan Gambar. Untuk poin ini, kamu dapat memahaminya sesederhana, tidak ada yang ingin bidikan sudut video yang persis sama selama sepuluh menit, bukan? Pastikan juga sudut pengambilan gambar sesuai dengan jalan ceritamu.
Setelah menerapkan prinsip dasar tadi, kamu nantinya akan perlahan-lahan belajar lebih banyak tips praktis lainnya.
Ragam Genre Video
Berikut ini ialah lima dari sekian banyak genre video yang pernah kamu temukan di Youtube.
1. Video Musik
- Pastikan kualitas audionya jernih dan jelas. Kalau poin ini sudah tentu jadi hukum dasar untuk konten musik video. Jadi, pastikan kamu mencermati kejelasan suara dan gangguan audio yang muncul.
- Pastikan juga tampilan visualnya menarik.
- Pastikan kamu mendengar hasil musiknya (over and over). Dengan cara ini, kamu akan memastikan apakah musik video tersebut sudah efektif atau belum.
- Buatlah sebuah konsep (berkaitan dengan script).
- Tentukan lokasi pengambilan video
- Berkomunikasi dengan artis. Pastikan seluruh kru menjalankan konsep dan ide yang sama dan sejalan, biar gak ada yang salah paham.
2. Vlog
Beberapa tampil dengan gaya yang lucu, menghibur, ada juga yang benar-benar informatif. Namun, tak jarang beberapa vlog diproduksi kurang optimal atau karena kreator hanya fokus pada isi, atau mereka kesulitan mengombinasi teknik dan isi konten.
Berikut ini diuraikan beberapa tips yang dapat kamu terapkan dalam pembuatan vlog, misalnya:
- Gunakan kamera berkualitas
- Gunakan mikrofon terpisah agar suaramu lebih jelas, tidak terlalu kecil atau penuh gangguan.
- Konsisten. Pahami bahwa dirimu juga adalah brand yang perlu konsisten pada setiap videomu.
- Beri pencahayaan yang cukup terang.
- Langsung ke poin vlog dan jangan terlalu lama mengoceh.
- Benar-benar luangkan waktumu untuk hasil yang baik. Ingat, ini bukan acara olahraga yang perlu live. Kamu dapat melakukan beberapa pengambilan, terutama pada bagian yang dirasa kurang sempurna. Tujuannya, agar penyampaian, audio, dan visual menarik dan sesuai tujuan.
3. Video Edukasi
- Keep it simple. Jelaskan apa yang perlu dan fokus pada topik.
- Buatlah perkenalan yang ringkas. Pastikan deskripsinya jelas dan langsung menegaskan manfaat videomu.
- Buatlah naskah yang baik. Ingat, video edukasi tetaplah sebuah film. Sebuah film yang baik membutuhkan naskah yang baik pula.
- Ketahui audiensmu. Kenali apa yang telah audiens ketahui dan apa yang akan kamu perbaharui dari pengetahuan mereka.
- Jangan lupakan aspek visualnya!
4. Video Tutorial
- Pastikan topikmu jelas.
- Siapkan naskah, terutama pada pada tutorial yang kompleks langkahnya, agar kamu punya peta tujuan yang jelas.
- Gunakan subtitle, untuk membantu penonton agar mudah mengingat setiap langkahnya. Jangan lupa unggah juga rangkumannya.
- Shoot cutaways. Untuk menampilkan suatu bagian yang sama, kamu bisa menyisipkan potongan video sama dari sudut yang lain.
- Rekam beberapa kali. Dengan scene yang sama, kamu bisa melakukan beberapa kali pengambilan. Tujuannya, agar kamu punya lebih banyak alternatif dalam memilih dan membantu proses editing.
- Pastikan naskahmu jelas. Artinya, ringkas, dijelaskan dengan frasa yang sederhana, dan minim jargon. Terakhir, pastikan kamu membaca naskahnya beberapa kali supaya lebih percaya diri di depan kamera.
5. Aktivitas Olahraga
Beberapa aktivitas olahraga (ekstrem) yang disarankan Ciampa, dkk. ini menarik untuk kamu coba. Misalnya, terjun payung, bermain ski, skateboarding, olahraga air, hingga BMX.  Selain menjadi kenangan, kamu dapat berbagi kisah dan membawa penonton ‘hadir’ dalam pengalaman yang ‘sama’ denganmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H