Mohon tunggu...
Frederica Nancy
Frederica Nancy Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Hi! Salam kenal dari saya yang tengah belajar dan menari dalam dunia komunikasi massa-digital!

Selanjutnya

Tutup

Film

Bisikan Kemerdekaan John Keating, Empunya Dead Poets Society

14 Oktober 2020   22:55 Diperbarui: 3 April 2021   23:02 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://thepigeonpress.org/wp-content/uploads/2017/11/Dead-Poets-Society.png

"Medicine, law, business, engineering, these are all noble pursuits, and necessary to sustain life. But poetry, beauty, romance, love, these are what we stay alive for."

Ada hal-hal sederhana dalam hidup yang sebenarnya begitu bernilai.  Keating ingin mendorong murid-muridnya-- dan kita semua-- untuk tak lupa menemukan kecintaan kita sendiri. Baginya, "merayakan" passion adalah cara agar menjadi manusia yang "hidup" dan merdeka.

 

Sihir "Carpe diem"

Di lingkungan Akademi Welton, para murid didoktrin untuk selalu menjunjung nilai tradisi, kehormatan, kedisiplinan, dan keunggulan. Alhasil, mereka diharapkan selalu bekerja keras dan mengikuti aturan agar mampu menemukan pekerjaan yang hebat.

Namun bagi Keating, tiap murid punya mimpi mereka sendiri. Entah apa hasilnya nanti, Keating tahu pasti satu hal bahwa pada akhirnya mereka akan mati. Namun hingga saat itu, akankah para murid terus menunggu mimpi itu yang menghampiri mereka?

"Carpe diem. Seize the day,... Make your lives extraordinary."

Oleh sebab itu, para murid diminta untuk mulai melangkah sesuai mimpinya sejak "hari ini" sebab mungkin saja tak akan ada hari esok.

 

Melihat dari Sisi yang Berbeda

Bila sudah menonton filmnya, Anda pasti ingat adegan ikonik yang satu ini. Terlihat konyol? Mungkin. Berdampak gak untuk Neil dkk? YAWP.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun