Untuk pengiriman antara lokasi yang jauh dengan bantuan jaringan kabel serat optik, data menempuh perjalanan hingga beribu-ribu mil, termasuk saat melewati pusat penyimpanan data. Kabel-kabel serat optik ini dipasang di bawah tanah, baik di pegunungan maupun dipasang di dasar laut (Learn Engineering, 2019).
Sebut saja perusahaan penyedia jasa layanan telekomunikasi global, seperti AT&T, Google, Verizon, dan Subcom telah memasang banyak kabel yang umumnya berbahan dasar fiberglass ini di berbagai belahan dunia. Inilah yang kemudian disebut sebagai internet backbone—si lapisan ketiga dan terdalam— sebab rusaknya benda fisik ini jelas akan mengganggu proses transmisi data kamu.
FYI, setiap alamat di internet, website apapun termasuk smartphone atau PC kamu punya tanda pengenal yakni si alamat IP. Nah, karena itu muncullah Domain Name yang memudahkan kita mengakses situs tertentu daripada harus menghapal IP address-nya. Contohnya, Youtube.com adalah Domain Name, sedangkan 208.65.153.238 adalah alamat IP.
Fakta bahwa internet tidak hanya soal virtual namun juga fisik menjadi sangat menarik. Jika internet saat ini ternyata diproses dengan cara yang cukup kompleks, bagaimana kisah internet ini dimulai?
Kilas BalikÂ
Sejarah terkait Perang Dingin menjadi pengantar yang menarik. Sejak SPUTNIK diluncurkan militer Rusia, Amerika Serikat di lain sisi memunculkan cikal bakal internet yang dinamai ARPANet— mulai dipelajari oleh Rand Corp pada 1962 dan resmi beroperasi pada 1969 (Widodo, 2020, h.5). Lembaga yang dikelola Departemen Pertahanan AS ini mengendalikan jaringan komunikasi berbasis komputer untuk mengembangkan sains dan teknologi bagi militer hingga Amerika akhirnya punya koneksi internasional pertamanya.
Di tahun 1963, Ted Nelson menciptakan hypertext yang digunakan untuk keperluan manajemen dokumen pribadinya. Ia kemudian mengembangkan Project Xanadu yang memungkinkan publikasi dokumen elektronik tanpa batasan ruang dilakukan secara interaktif lewat komputer.
Pada 1974, penyajian konten tampak lebih menarik dengan munculnya videotext oleh The British Office’s Research Laboratory yang memungkinkan adanya kolaborasi foto, desain, dan grafis. BBC Inggris pun mengikuti perkembangan ini dengan memunculkan Teletext. Negara-negara barat pun mulai melihat videotext mampu membuat informasi lebih jelas sebab ada visualisasinya.