Mohon tunggu...
Karyadi Ch
Karyadi Ch Mohon Tunggu... -

Karyadi Ch merupakan Exclusive Trainer pada Lembaga Pengembangan SDM ( Focus Mind Education ) Hipnotherapist, Motivator juga Pemperhati Masalah Pendidikan & Sosial\r\nhttp://fmekendal.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

BAHAYA MARAH

28 April 2012   18:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:59 892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1335636815136326651

Di jaman sekarang ini, banyak hal yang dapat membuat orang cepat sekali marah dan terpancing emosinya. Hanya karena mendapat teguran/nasehat dari orang tua , guru atau orang lain bisa langsung tersinggung dan marah. Mendapatkan kritik/kata kata yang kurang mengenakan langsung membuat telingga dan hati panas. Melihat pacar jalan sama orang lain langsung emosi, cemburu atau marah . Anak bandel atau kurang nurut langsung di bentak bentak dan sebagainya. Padahal kemarahan hanya membuat masalah kecil menjadi besar dan tak jarang  bisa menyebabkan penyesalan seumur hidup.

Ada berbagai hal yang sering kita jadikan alasan kenapa harus marah , misalnya: kalau anak  tidak dimarahi, dia tidak mau menurut, tidak mengerti, bandel, dan sebagainya. Kalau karyawan/bawahan tidak dimarahi dia tidak tahu diri, tidak mau disiplin, kerjanya asal asalan dan sebagainya. Ada lagi yang berpendapat: kalau tidak marah bisa bisa di anggap remeh , bodoh ,penakut atau tidak di tanggapi dan di hargai. Apabila tidak dimarahi, dia dapat menginjak-injak harga diri saya, maka perlu diberi pelajaran supaya bisa sadar dan tidak lagi mengganggu saya. Itulah pendapat secara umum mengenai alasan kemarahan.

Sebenarnya jika tidak ada sebab tidak ada orang yang berniat marah . Namun tetap saja kita digoda oleh bibit bibit kemarahan. Mungkin hal itu sudah menjadi kodrat dan manusiawi, namun jika kita amati lebih dalam, bisa jadi sesungguhnya bibit bibit kemarahan itu karena mewarisi bibit-bibit kemarahan dari orang tua, sekolah, kondisi, lingkungan dan sebagainya  Bibit-bibit itu kemudian disirami oleh berita berita baik dari media cetak maupun tayangan televisi yang berisi perkelahian, tindak kejahatan, atau yang memberitakan kebencian, sehingga tanpa disadari akan terus memicu kemarahan kita.

Kemarahan adalah suatu emosi yang secara fisik mengakibatkan antara lain peningkatan denyut jantung, tekanan darah, serta tingkat adrenalin dan nonadrenalin yang memicu tindakan agresif. Meskipun sebagian besar orang menjelaskan bahwa rasa marah timbul karena “apa yang telah terjadi pada diri mereka”. Para ahli psikologi memperingatkan bahwa orang yang marah sangat mungkin melakukan kesalahan karena kemarahan menyebabkan kehilangan kemampuan pengendalian diri dan penilaian objektif. Kemarahan dapat memobilisasi kemampuan psikologis untuk tindakan korektif. Namun, kemarahan yang tak terkendali dapat berdampak negatif terhadap kualitas hidup secara pribadi maupun sosial. Banyak sekali dampak yang terjadi pada tubuh dan kesehatan seseorang akhibat kemarahan seperti : dapat menimbulkan racun di dalam tubuh, tekanan darah tinggi, sakit kepala/migren , sakit jiwa, serangan jantung, mudah terkena penyakit, memperpendek usia atau kematian mendadak.

Seorang ahli kimia ternama dari Perancis, bernama Jiande dan seorang pakar psikolog dari Amerika bernama Almasy. Mereka telah mengadakan penelitihan pada manusia dengan kesimpulan: ”Bila perasaan seseorang yang sedang mengalami perubahan drastis (marah, cemburu, kecewa, benci)  maka akan ada banyak zat kimia berbahaya (racun) yang diekskresi dari dalam tubuh manusia.”Bahkan nafas yang dikeluarkan dari mulutnya, sudah memiliki kandungan zat kimia yang tidak sama”. Nah apakah kita sudah menyadari akibat yang ditimbul dari kemarahan? Disamping menimbulkan kebencian di dalam batin dan penyakit jasmani, juga akan menimbulkan permusuhan yang tidak ada habis-habisnya. Dalam Islam, Nabi Muhammad SAW telah mengajarkan kepada kita bila sedang marah, segera berwudhu (bersuci), supaya menjadi tenang. ”Sesungguhnya marah itu datangnya dari setan dan dia (setan) diciptakan dari api, dan api dapat dipadamkan dengan air. Karena itu jika salah seorang dari kalian marah maka berwudhulah” (HR. Ahmad)”

Meskipun terkadang suami, istri, anak, saudara atau teman sering membuat marah atau jengkel, sebaiknya kita harus bisa mengendalikan rasa marah dengan sabar dan cinta kasih sehingga tidak menimbulkan pertengkaran, permusuhan serta penyesalan.

http://fmekendal.wordpress.com/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun