Mohon tunggu...
Ferdinand Marcelino
Ferdinand Marcelino Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Do what I love and Do what I want

Selanjutnya

Tutup

Politik

Susi Pudjiastuti, dari Mulut ke Mulut

3 November 2014   06:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:50 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah hampir dua minggu, Presiden Republik Indonesia Bapak Ir. Joko Widodo mempublikasikan daftar kabinet kerja kepada masyarakat umum, yang akan membantu jalannya pemerintahan yang dipimpin presiden serta wakil presiden Republik Indonesia periode 2014-2019. Namun, hingga hari ini, ada satu nama yang hangat diperbincangkan oleh masyarakat Indonesia di media sosial. Ya, dia adalah Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan pilihan Jokowi yang menjadi sorotan khalayak umum. Salah satu topik yang ramai diperdebatkan adalah masalah Susi yang tidak menyelesaikan studinya.
Beda dengan menteri-menteri lain di kabinet Jokowi yang mengenyam pendidikan tinggi, Susi sama sekali tidak mengenyam bangku sarjana, bahkan ia di drop out saat berada di Sekolah Menengah Atas (SMA)).

Meskipun demikian, Susi Pudjiastuti bukanlah sesosok wanita biasa. Ia adalah seorang pebisnis yang bergerak dari bidang perikanan hingga bisnis penerbangan di tahun 2004 yang diawali dengan dua unit pesawat Cessna Caravan. Dan sepuluh tahun kemudian bisnis penerbangan ini semakin berkembang pesat dengan nama maskapai Susi Air yang telah memiliki 50 unit pesawat dan helikopter dengan berbagai jenis, serta mempekerjakan sekitar 290 penerbangan asing yang datang dari berbagai penjuru dunia.

Banyak sekali pro kontra mengenai diangkatnya Susi sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Ada yang mengatakan Susi belum layak menjadi menteri karena tidak lulus sekolah, namun kita tahu bahwa di satu sisi, Susi merupakan sesosok pekerja keras yang tak pernah menyerah dalam berkarir, khususnya dalam membangun Susi Air. Dia juga berhati mulia karena ia pernah membantu korban tsunami Aceh dan Susi Air adalah satu-satunya maskapai yang dapat mencapai Aceh.

Seperti yang dikatakan dalam Detik.com, "pendidikan itu memang penting, tapi harus disertai dengan kerja keras juga. Percuma pendidikan tinggi tapi tidak pernah kerja keras."

Selamat bekerja ibu Susi! Semoga kondisi kelautan dan perikanan semakin mengalami kemajuan yang pesat.

Sumber: detik.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun