“Masuk Angin? Orang Pintar, Minum Tolak Angin,” siapa yang tak kenal dengan jargon atau tag line iklan tersebut. Saya yakin 100%, pemikiran kita sama, bahwa kata-kata tersebut tidak lain adalah milik produk jamu atau obat herbal yang diproduksi dan dikemas secara modern bernama Tolak Angin.
Ngaku saja deh. Kamu juga hafal dan familiar banget dengan kata-kata itu, kan ?
Tolak Angin memang sudah menjadi ikon obat herbal yang sangat identik dan ampuh untuk mengatasi masuk angin di kalangan orang Indonesia.
Tolak Angin merupakan produk dari Sido Muncul, sebuah industri atau perusahaan yang sudah terkenal memproduksi jamu dan obat tradisional dengan menggunakan mesin-mesin mutakhir dan modern berstandar farmasi. Tolak Angin merupakan satu-satunya obat masuk angin yang mendapat sertifikat Obat Herbal Terstandar, yang artinya bahwa bahan-bahan baku dan mutu produknya sudah terstandardisasi.
Dengan resep komposisi tepat yang sudah diformulasikan sejak tahun 1930 serta quality control yang ketat dan tetap konsisten hingga saat ini, Tolak Angin sudah lulus uji toksisitas dan uji khasiat sehingga aman untuk dikonsumsi dan sangat berkhasiat untuk mencegah dan mengatasi masuk angin, meredakan batuk dan flu, tenggorokan gatal dan kering serta berbagai gejala masuk angin lainnya, seperti pusing, meriang, perut mual, muntah-muntah dan kembung.
Selain itu, Tolak Angin pun sangat cocok untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan baik untuk dikonsumsi saat melaksanakan perjalanan jauh, aktivitas yang padat, kelelahan maupun kurang tidur.
Tolak Angin, Brand Legend Persembahan Dari Indonesia Untuk Dunia
Tidak kalah dengan jenis-jenis produk tersebut di atas, produk jamu atau obat herbal lokal pun menjadi salah satu penyumbang daftar produk yang berhasil go international dan Tolak Angin merupakan pelopor utama yang sukses melebarkan sayap produksi hingga ke berbagai negara di dunia.
Faktanya memang khasiat Tolak Angin tidak hanya menjadi andalan di Indonesia saja, melainkan juga di negara-negara lainnya, seperti Amerika Serikat, Arab Saudi, Malaysia, Inggris, Filipina dan berbagai negara lainnya.
Pengalaman Student Exchange ke Jepang, Tidak Lupa Bawa Tolak Angin.