Hari Senin, 03 Juni 2024 pada pukul 10.00 WIB-selesai Mahasiswa Universitas Jambi (UNJA) melakukan unjuk rasa di Gedung Rektorat Universitas Jambi dengan tujuan untuk menyikapi dan menyampaikan secara langsung segala bentuk permasalahan yang dialami Mahasiswa UNJA sendiri. Kehadiran Mahasiswa dari berbagai perwakilan Fakultas mulai dari Mahasiswa FKIP, FEB, FH, hingga pada Mahasiswa FAPERTA hadir untuk menyuarakan keresahan yang mereka alami dimasing-masing Fakultas. Keikutsertaan Mahasiswa tersebut bersama-sama dengan Ketua BEM dari masing-masing Fakultas. Dimana ketika Mahasiswa menyampaikan keresahan kepada tingkat Dekan dan Wadek mereka selalu mengatakan menunggu perintah dari atasan dalam hal ini adalah Pihak Rektorat, sehingga membuat Mahasiswa langsung menghadap pada Pimpinan Universitas Jambi.Â
Kedatangan Mahasiswa UNJA dalam demonstrasi tersebut awalnya disambut baik oleh Wakil Rektor (WR) III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni yaitu Dr. Fauzi Syam, S.H,. M.H dan Wakil Rektor II Bidang Umum dan Keuangan yaitu Prof. Dr. Ir. Depison, M.P beserta perwakilan Wakil Dekan dari tiap-tiap Fakultas. Mahasiswa yang unjuk rasa menyampaikan beberapa poin penting dalam permasalahan tersebut, yaitu: a. Fasilitas dan Sarana prasarana yang diperoleh Mahasiswa tidak sesuai dengan UKT yang mereka bayarkan setiap semesternya mulai dari fasilitas Gedung yang tidak memadai, sarana penunjang AC yang kadangkala hidup mati, akses internet WIFI yang belum maksimal kadang mati dan koneksi yang lemah, serta fasilitas air dan kamar mandi dibeberapa Fakultas yang masih  kurang layak. b. Adanya Jual-Beli Nilai di Fakultas Hukum antara Mahasiswa dan Dosen dan begitu juga sebaliknya. c. PEMIRA (BEM UNJA) yang sudah tiga (3) tahun Fakum (kekosongan Pimpinan BEM UNJA selama 3 tahun), sehingga Mahasiswa sangat menyayangkan ketika PKKMB 2024 dilaksanakan, tidak ada pimpinan Mahasiswa yang memimpin jalannya kegiatan PKKMB tersebut. Dari ketiga inti permasalahan tersebut, WR III beserta WR II menyampaikan statement nya dengan mengatakan akan secepatnya ditindak lanjuti tetapi tidak ada tanggal atau bulan yang dijadikan patokan bahwasanya permasalahan tersebut kapan mulai di selesaikan atau ditindaklanjuti. Sehingga Mahasiswa UNJA tidak puas akan statement yang seperti itu dan WR III dan II langsung meninggalkan kumpulan massa dari lantai I Rektorat menuju lantai II Rektorat. Sehingga seakan-akan WR melecehkan dan tidak menghargai Mahasiswa karena langsung meninggalkan kumpulan massa tersebut. Dan WR tidak mau menandatangani surat perjanjian bahwasanya keluhan Mahasiswa diterima dan dapat ditindaklanjuti. Sehingga seluruh Mahasiswa UNJA memaksa naik ke lantai II rektorat dan sempat bentrok dengan para SATPAM UNJA.Â