Aelepaskan kepergianmu, membuat nafasku memburu kesedihan yang kian menggerogoti dadaku hingga aku harus berpura-pura bahagia
ku tenggelam di antara ketidakmungkinan di semestaku mJemariku kian dingin kehilangan selusup jemarimu yang membuatku begitu resah dan detik telah membawaku pergi jauh, percaya bahwa ada kesempatan untukku kembali menghembuskan nyawa dalam dada
Aku percaya pada detik, ia berjalan bersamaku  melewati setiap musim dan hujan yang mulai mereda di semesta ku selepas kepergianmu, dalam sekian detik aku merasakan kembali kehangatan itu
Ternyata bahagia itu nyata adanya, lalu detik dengan entengnya  meninggalkanku sendirian di ujung jalan dan berharap, aku menemukan muara baru yang akan menjadi pelabuhan terbaru dalam perjalan
Namun detik lupa, bahwa kenangan tak pernah pergi dari ruang hatiku, kenangan akan tetap bersarang untuk waktu yang cukup lama di dalam kepala dan berkamuflase seakan itu bahagia yang dicari
Haekesak, 5 Mei 2023
Florida D's
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H