Mohon tunggu...
Florica
Florica Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA Semester 3 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Jurusan Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pentingnya Mempelajari Komunikasi Asertif dalam Mengekspresikan Perasaan

10 Januari 2023   20:25 Diperbarui: 10 Januari 2023   20:36 777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

freepik.com 

Dalam berkomunikasi mungkin sebagian orang masih sulit untuk mengungkapkan perasaan atau mengeluarkan pendapat mereka saat berada dalam diskusi kelompok atau dalam sebuah obrolan antara dua orang. 

Dalam hal seperti ini faktor yang mereka rasakan didasari oleh rasa takut akan menyakiti perasaan orang lain karena ucapan yang mereka keluarkan atau secara tanpa sadar mereka sudah menghakimi orang lain yang di mana mereka tidak ada niatan akan hal seperti itu. 

Dalam keadaan tersebut bisa saja mereka belum mengetahui apa itu komunikasi asertif. Dalah kasus seperti itu masih banyak orang yang belum paham tentang Komunikasi Asertif.

Bentuk Komunikasi ini sangat penting untuk diketahui dan dipraktikan dikehidupan kita sehari - hari karena, Komunikasi Asertif ini membahas tentang bagaimana kita mengekspresikan perasaan kita tanpa ada rasa takut. Komunikasi ini bukan hanya asal mengucap saja tetapi bagaimana kita mengeskpresikan sebuah pesan dari dalam diri kita dengan baik tanpa menyakiti perasaan orang lain dan berani mengekspresikan perasaan yang harus kita sampaikan kepada lawan bicara kita. 

Lalu apa yang membuat Komunikasi Asertif ini penting sekali untuk dibahas dan apa saja yang didapatkan dari mempelajari Komunikasi Asertif? Berikut merupakan penjelasan tentang komunikasi Asertif.

Sebelum membahas tentang Komunikasi Asertif, mari kita membahas terlebih dahulu tentang Asertif.  Kemampuan Asertif merupakan suatu kesangkupan untuk mengomunikasikan apa yang diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain namun tetap menjaga dan menghargai perasaan pihak lain. 

Menurut Pratanti, (2007) Dalam bersikap asertif, seseorang dituntut untuk jujur terhadap dirinya dan jujur pula dalam mengekspresikan perasaan,pendapat, dan kebutuhan secara proporsional, tanpa ada maksud untuk memanipulasi, memanfaatkan ataupun merugikan pada lainnya.

Orang Asertif memiliki beberapa ciri - ciri yaitu merasakan kebebasan untuk mengekspresikan perasaan,pikiran dan keinginan,mengetahui hak mereka, dan mampu mengontrol kemarahan. Sedangkan ciri - ciri orang yang kurang asertif yaitu terlalu mudah mengalah atau lemah, mudah tersinggung dan cemas, self confidence sangat minim dan sukar memulai komunikasi. 

Lalu bagaimana dengan komunikasi Asertif? Komunikasi Asertif merupakan sebuah kemampuan seseorang untuk berkomunikasi secara efektif tanpa terlalu banyak terganggu dengan apa yang orang lain mungkin pikirkan atau katakan. Perilaku asertif juga merupakan contoh dari komunikasi efektif karena perliaku ini berguna untuk mengembangkan diri dan pontensi.

Berperilaku asertif individu ini tidak mengorbankan individu lain demi kepentingan pribadi, tidak semena - mena diri dari intervensi individu lain, oang yang melakukan komunikasi secara asertif selalu mengajak lawan bicara untuk menemukan kemenangan bersama atau mencari win-win solution. 

Menurut (Garner), manfaat berperilaku asertif dalam komunikasi adalah menghilangkan rasa takut dan kecemasan, memberikan pengawasan pribadi dalam bertindak dan melihat secara personal bagaimana orang lain bersikap terhadap orang lain, dan meningkatka kepercayaan diri dan penghargaan terhadap orang lain. 

Sikap ini merupakan pilihan perilaku komunikasi yang efektif dalam jangka pendek dan jangka panjang sehingga dapat menjadi dasar keberhasilan dan keberlangsungan hubungan di dalam sebuah diskusi, teman, dan sahabat.

Perlaku ini juga bukan bawaan dari lahir tetapi merupakan hasil belajar dan bersifat situasional, yaitu perilaku ini berkembang sejak kecil dan bergantung pada lingkungan sosial di mana individu belajar tingkah laku (Garner). lalu Komunikasi Asertif ini juga memiliki ciri - cirinya, yaitu :

  • Saling terbuka dan jujur terhadap pendapat diri sendiri dan orang lain.
  • Mendengarkan dan memahami pendapat orang lain.
  • Mencari solusi dan kepuasan secara bersama-sama.
  • Menghargai pendapat orang lain dan juga diri sendiri walaupun timbul konfilk. Komunikasi ini akan mencari solusi untuk menyelesaikan konfilk.

Ketika sudah mempelajari dan menerapkan tentang Komunikasi Asertif dalam meyampaikan perasaan seseorang dalam obrolan atau mengeluarkan pendapat, banyak sekali manfaat yang di dapatkan ketika sudah belajar tentang komunikasi ini yaitu dengan seorang menyatakan apa yang mereka rasakan apa adanya perasaan atau emosinya seseorang akan dikendalikan orang lain, efektif dalam berinterasi, lebih dihargai orang lain karena mereka sudah mengindentifikasi keinginan serta kebutuhan orang lain ketika sudah membuka isi hati orang tersebut, menjadi lebih self confidence karena sudah mengutarakan perasaan yang orang itu harus ucapkan dan memiliki rasa kepuasaan tersendiri tentunya seseorang akan lebih sehat mental dan bahagia dalam hidup. 

Komunikasi Asertif ini penting sekali untuk dipelajari karena dengan kita sudah terbiasa dengan komunikasi asertif ini dapat lebih bisa dipahami oleh orang sekitar, lebih bebas tetapi dengan cara yang baik dan tepat sehingga membuat mental lebih sehat karena mekanisme pertahanan metanl sudah diterapkan melalui komunikasi asertif ini.

Namun, kebanyakan orang masih belum paham bagaimana cara untuk mgekspresikan perasaan atau pendapat kita kepada orang lain dengan menggunakan Komunikasi Asertif. Berikut ini teknik yang harus dilakukan untuk menjadi Komunikasi Asertif yaitu :

  • Jadilah Diri Sendiri

Untuk menjadi komunikasi Asertif yang pertama adalah menjadi diri sendiri, karena dengan menjadi diri sendiri seseorang akan lebih menghargai diri terlebih dahulu. Dengan menjadi diri sendiri kita bisa menyadari kalau kalau seseorang itu juga berharga dan pantas untuk mengdapatkan hak untuk mengeskpersikan diri sendiri karena kita juga manusia yang merupakan seseorang yang butuh didengan. Dengan menjadi diri sendiri menjadi lebih meningkatkan kepercayaan terhadap seseorang itu dan melindungi Batasan diri seseorang.

  • Bersikap Ramah

Dengan bersikap ramah untuk mengekspresikan sebuah pendapat atau perasaan akan lebih dihargai orang lain karena jika kita sudah bersikap baik kepada orang lain maka feedback yang diberikan juga akan baik.

  • Mengeluarkan Pendapat Dengan Jujur

Komunikasi Asertif juga perlu mengeluarkan pendapat dengan jujur karena dengan kita berkata jujur orang lain akan lebih mengerespon baik kepada kita dan perasaan kita juga akan lega ketika sudah jujur.

  • Mempertahankan Kontak Mata

Melakukan kontak mata juga membantu melakukan Komunikasi Asertif karena, dengan adanya kontak mata seseorang akan lebih fokus dengan si pembicara.

  • Berdiri Sendiri

Dalam melakukan komunikasi asertif seseorang harus melakukanya atas keinginannya sendiri tidak dari keinginan orang lain. Maksudnya ketika mengeluarkan pendapat atau perasaan sesesorang, itu berasal dari dalem diri sendiri bukan dari orang lain.

Komunikasi Asertif ini juga harus kita terapkan dikehidupan sehari - hari agar kita lebih mudah mengekspresikan perasaan kita kepada lawan pembicara kita, yaitu dengan cara :

  • Menjadi Good Listener

Ketika kita melakukan komunikasi aserif di keseharian kita maka kita harus menjadi good listener juga atau pendengar yang baik. Jadi kita harus mendengarkan apa yang lawan kita bicarakan lalu ketika lawan bicara kita selesai maka langsung kita utarakan perasaan kita. Dalam posisi ini pembicara juga harus memahami sudut pandang orang lain lalu baru kita mengutarakan pendapat kita.

  • Berani Menyampaikan Pendapat Walaupun Berbeda

Ketika pendapat kita tidak sepemahaman dengan lawan bicara maka kita harus berani mengukapkan isi pemikiran kita. Mengukapkan pendapat bukan bearti memaksa pendapat karena dua hal ini sangat berbeda.

  • Selalu Respect Dengan Orang Lain

Saat kita mengeluarkan pendapat kita, kita juga harus menghargai atau respect dengan orang lain. Karena dengan kita mengharagi atau respect orang lain maka pendapat kita juga akan di hargai balik oleh lawan pembicaraan kita.

  • Hindari Perasaan Bersalah

Dalam hal satu ini kita harus wajib menjadi people pleaser atau menyenangkan orang lain karena, ketika kita mengeluarkan pendapat yang orang lain mau maka kita tidak akan bisa melakukan komunikasi asertif. Selama kita bisa menemukan pendapat kita yang masuk diakal atau logis maka tidak perlu takut untuk merasa bersalah selama pendapat itu benar dan logis.

  • Tidak Menggunakan Kata - Kata Agrestif

Ketika melakukan komunikasi dengan orang lain sebaiknya menggunakan kata - kata yang tidak menyakiti orang lain bila kita sedang berada dalam sebuah konflik.

Jadi, Komunikasi Asertif ini penting untuk dipelajari karena dengan  mempelajari Komunikasi Asertif ini akan lebih paham bagaimana kita bisa mengekspresikan perasaan tanpa menyingung perasaan orang lain, dan bagaimana kita bisa mengeluarkan pendapat kita dengan kata - kata yang baik. Untuk itu kenapa komunikasi asertif ini sangat penting karena bisa membantu kita agar tidak menjadi orang yang tidak enakan karena, menjadi orang yang seperti itu membuat hati menjadi tidak tenang dan selalu ada yang meganggu di pikiran kita. Untuk itu mari kita mulai belajar komunikasi asertif dari sekarang .

Florica Qadarifan

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik 

Jurusan Ilmu Komunikasi 

Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA

Sourch Image : https://www.freepik.com 

Refresnsi : 

Dr. Winda Kustiawan. MA Alvi Khaira, A. N. (2022). Komunikasi Asertif dan Empatik dalam Psikologi Komunikasi . Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi dan Manajemen (JIKEM), 1-14.

Vina. (2021, November 12). Komunikasi Asertif Adalah Komunikasi yang Berani Mengutarakan Pendapat, Ini Tipsnya! Retrieved from Accurate: https://accurate.id/lifestyle/komunikasi-asertif/

Widyastuti, T. (2017). Pengaruh Komunikasi Asertif Terhadap Pengelolaan Konflik. Widya Cipta, 1-5.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun