Mohon tunggu...
Tarwan  Stanis
Tarwan Stanis Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist

News Hunter, Videographer, Journalistic Photography

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menembus Abu Vulkanik Lewotobi demi Salurkan Bantuan Kemanusiaan

17 Januari 2024   00:34 Diperbarui: 17 Januari 2024   20:36 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sore itu mendung menyelimuti, gemuruh erupsi Lewotobi sesekali terdengar dari kejauhan, abu putih bertebaran dijalan, putihkan dedaunan pohon. Anak- anak Desa berlarian, bermain disekitaran tenda. Tawa mereka pecahkan keheningan sore, mereka akrab dengan alam, dengan gunung yang sedang menangis.

Namun itu mereka lakukan untuk menghilangkan rasa trauma, rasa takut mereka tatkala Gunung yang menjadikan mereka kuat, menjadikan tumpuan dan harapan mereka erupsi pada tanggal 23 Desember 2023.

Entah Lewotobi termakan usia, namun bagi mereka Lewotobi laki- laki adalah ayah, nenek moyang yang tak kenal menua. Senyuman anak- anak desa ditenda pengungsian mau menitipkan pesan bahwa mereka masih kuat, selagi ada sesama yang selalu bersama mereka.

 

Sekitar pukul 17.00 Wita, iring-iringan mobil polisi berhenti di depan Posko pengungsian di Boru, Kecamatan Wulanggitang, Kabuapten Flores Timur,  Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sabtu (13/01/2024).

Tampak rombongan perlahan turun, dan beberapa anggota berlarian menuju mobil truk yang bertuliskan Logistik Polres Ende.

Terlihat seseorang perempuan bertopi mengenakan baju pink dengan tulisan Bhayangkari keluar dari mobil yang ia tumpangi. Ia sesegera meminta untuk membukukan pintu belakang mobil truk itu.

Tak lama berselang datang ibu- ibu yang mengenakan baju sama dan beberapa anggota polisi wanita menghampirinya. 

Setelah pintu belakang mobil dibuka, terlihat banyak barang- barang yang terisi. Mulai dari tikar, pakaian, paket sembako dan barang- batang bantuan lainnya. 

Mereka pun secara estafet menurunkan barang-barang barang itu menuju Posko utama.

Ternyata, sosok perempuan yang menjadi perhatian sore itu adalah Ny. Dhana Ngurah Joni. Istri dari Kapolres Ende AKBP I Gede Ngurah Joni Mahardika. 

Bersama sang suami, Ny. Dhana Ngurah Joni setelah tiba di Posko utama Boru, Ia langung meninjau dapur umum dan melihat aktivitas juru masak disana. Sesekali ia menyapa, dan menanyakan kebutuhan pada dapur umum Posko.

Ternyata kedatangan Kapolres Ende AKBP I Gede Ngurah Joni Mahardika dan Ketua Bhayangkari Cabang Ende Ny. Dhana Ngurah Joni ke Boru, Kabupaten Flores Timur untuk mengantarkan bantuan kemanusiaan atas musibah erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang menimpa warga di Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura.

Kapolres Ende bersama rombongan melintasi perjalanan darat sepanjang 270 kilometer, dengan memakan waktu tempuh selama 7 jam perjalanan, guna menjangkau lokasi pengungsian di Kantor Camat Wulanggitang dan Kantor Desa Konga. Dedikasi mereka memberikan harapan baru bagi warga yang terdampak bencana. 

Kapolres Ende AKBP I Gede Ngurah Joni Mahardika saat memberikan bantuan secara simbolis kepada korban bencana erupsi Gunung Lewotobi. (Foto. Tarwan)
Kapolres Ende AKBP I Gede Ngurah Joni Mahardika saat memberikan bantuan secara simbolis kepada korban bencana erupsi Gunung Lewotobi. (Foto. Tarwan)

Bantuan yang mereka bawa sekitar ratusan paket bantuan. Paket bantuan yang mereka serahkan tidak hanya sekedar sembako, juga tempat tidur, pampers bayi, mie instan, dan perlengkapan mandi turut menjadi bagian dari upaya nyata membantu. Tak lupa, masker medis dan pakaian layak pakai juga disumbangkan untuk membantu korban melalui masa sulit mereka.

Pernah menjadi Kapolres Flores Timur,  AKPB I Gede Ngurah Joni Mahardika mempunyai rasa memiliki atas tanah Lamaholot. Tanah yang pernah Ia pijakki semasa kepemimpinannya di Flores Timur. 

"Walaupun saya sudah pindah jadi Kapolres Ende, namun hati saya masih tetap ada di Flores Timur ini," ungkap Kapolres Ende AKBP I Gede Ngurah Joni Mahardika, diamini oleh sang istri, saat memberikan secara simbolis paket bantuan di Kantor Camat Wulanggitang. 

Menghibur Anak- anak di Tenda Pengungsian Boru

AKBP I Gede Ngurah Joni Mahardika, ketua Bhayangkari Cabang Ende Ny. Dhana Ngurah Joni dan rombongan perlahan menuruni anak tangga SMPN 1 Wulanggitang. Mereka menghampiri warga korban erupsi Gunung Lewotobi ditenda- tenda pengungsian. 

"Hallo anak- anak selamat sore, ibu ada hadiah buat kalian. Ayo kesini, berbaris yang rapih," demikian Ny. Dhana Ngurah Joni memanggil anak- anak ditenda pengungsian. 

Anak- anak berlari senang, menghampiri Ny. Dhana Ngurah Joni yang sedang memegang bingkisan snack ringan. 

"Siapa yang disini bisa menyanyi, kalau ada yang bisa ibu akan kasih hadiah," tanya Ny. Dhana. 

"Saya bu," teriak seorang anak dari dalam barisan.

Setelah bernyanyi bersama, Kapolres Ende, ketu Bhayangkari Cabang Ende Ny. Dhana Ngurah Joni bersama rombongan membagikan snack ringan kepada anak- anak pengungsi erupsi Gunung Lewotobi. 

Ny. Dhana pun kembali meninjau dan melihat kondisi para pengungsi. Ia memasuki sebuah ruangan yang menjadi tempat tidur para pengungsi.

Ketua Bhayangkari cabang Ende  Ny. Dhana Ngurah Joni saat meninjau posko pengungsian.  (Foto. Tarwan Stanis )
Ketua Bhayangkari cabang Ende  Ny. Dhana Ngurah Joni saat meninjau posko pengungsian.  (Foto. Tarwan Stanis )

"Anak yang lagi tidur itu sedang sakit," demikian dikatakan seorang wanita yang sudah berusia senja, kepada Ny. Dhana Ngurah Joni sembari menunjukan ke arah seorang ibu sambil tidur memeluk anaknya.

Ny.  Dhana pun menghampiri ibu dan anak itu. Ia pun memberikan snack ringan kepada anak itu dan berkata, " badai pasti berlalu, ".

Menembus Abu Vulkanik 

Setelah memberikan paket bantuan di posko pengungsian Boru dan melihat kondisi pengungsi, rombongan kembali melanjutkan misi kemanusiaan di Posko Konga kecamatan Ile Bura.

Posko Konga di kecamatan Ile Bura, rombongan harus melewati jalur zona merah. 

Jalanan berdebu, bau belerang menyengat sepanjang jalur yang menjadi zona merah. 

Gemuruh erupsi Lewotobi sangat dekat terasa. Mobil iring-iringan Rombongan harus ekstra cepat saat melintasi jalur tersebut.

Setibanya di posko utama Konga rombongan langsung membagikan paket bantuan yang secara simbolis diterima oleh camat Ile Bura. 

Menghibur anak-anak di tenda pengungsian Konga (Foto. Tarwm Stanis)
Menghibur anak-anak di tenda pengungsian Konga (Foto. Tarwm Stanis)

Ny. Dhana Ngurah Joni setelah memberikan paket bantuan, dirinya langsung meninjau dan melihat secara langsung kondisi masyarakat korban erupsi gunung Lewo Tobi di posko pengungsian.

Ia terus memberikan semangat dan motivasi kepada para pengungsi, melihat kondisi posko kesehatan dan memberikan kekuatan dan peneguhan kepada salah seorang anak yang ia temui di dalam posko kesehatan.

Setelah itu ia berjalan menyusuri posko ke posko, hingga sampai di dapur umum posko utama.

Setelah itu bersama dengan rombongan ia memberikan hiburan dengan bernyanyi bersama memberikan hiburan kepada anak-anak korban erupsi gunung Lewotobi. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun