Mohon tunggu...
Gusty Da Flores
Gusty Da Flores Mohon Tunggu... karyawan swasta -

''pergilah dengan keyakinan dalam perjuangan,dan pulanglah dengan penuh keberhasilan''

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Liku-liku Perjalanan Hidup Anak Sebrang

25 Juli 2012   10:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:38 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13432113281786222360

Ketika aku masih duduk di bangku sekolah dasar (SD), aku baru mengerti bahwa hidup itu memang susah,di mana saat itu,aku di suruh orang tuaku untuk berjualan sambil sekolah. Setiap kali aku  berangkat ke sekolah aku selalu bawah barang daganganku yaitu; permen karet,dll. Setelah aku pulang dari sekolah,di sore harinya aku di suruh orang tuaku untuk mencari kayu bakar. Di saat liburan tiba,aku ikut berjualan bersama orang tuaku,jualan pakaian dari kampung ke kampung.

Jika kupikirkan tentang hidupku yang telah kulewati semasa aku duduk di bangku sekolah dasar (SD),sungguh menderita dengan pengalaman - pengalaman yang aku alami saat itu. Setelah selesai belajar di bangku sekolah dasar (SD), kini aku melanjutkan belajarku di bangku sekolah menengah pertama (SMP).saat  itu aku mendaftarkan di SLTP Santu Petrus Ruteng, di Ruteng saya tinggal sama kenalan dari orang tuaku,selama belajar di SLTP St petrus Ruteng saya sangat senang,  karena selama 2 tahun aku mendapat beasiswa,sehingga meringankan beban dari orang tuaku.

Setiap kali aku pulang libur ke kampung,tugas pokok saya di rumah adalah; cari kayu bakar,dan sore harinya pergi kesawah. Saat malam hari tiba, orang tuaku selalu menasehat saya; jangam malas,jangan ada perasaan malu, jangan gengsi, sikap sopan santun terhadap sesama, jangan sampai orang menilai kamu tidak baik.

Seteleh aku  mencermati nasehat orang tuaku ini, bahwa ini sangatlah penting demi masa depanku, dari situ aku mulai menjalaninya secara perlahan, dalam perjalanan hidupku selama aku duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) sangatlah bahagia walaupun di balik itu ada banyak derita yang aku alami. Tapi  aku berpikir mungkin merupakan tantangan untuk mendapatkan kebahagiaan. dengan semangat yang tak pernah hilang, munculah dalam pikiranku,agar aku bisa menjadi orang yang baik dan berguna bagi bangsa dan Negara, dan menjadi  aku sebagai panutan dalam sebuah keluarga besar kami.

Ketika aku selesai belajar di bangku SLTP,kini aku melanjutkan belajarku di bangku SLTA, harapanku untu melanjutkan ke SLTA sempat tersendat,di karenakan  keadaan ekonomi orang tuaku tidak memungkinkan aku untuk melanjutkan aku untuk belajar di tingkat SLTA, tetapi niatku untuk melanjutkan ke SLTA  sangat  yakin, akhhirnya aku berusaha keras untuk mencari uang, usaha yang aku jalani selama liburan sekolah, aku menjual  ikan setiap hari, memang saat itu aku sebenarnya malu karena tamat SMP, kerjanya jual ikan dan di lihat sama teman-teman seangkatanku, tetapi  rasa malu itu, aku tak peduli sama sekali,karena dalam pikiranku; aku harus kerja keras untuk bias belajar ke tingkat SLTA.

Dengan hasil jualanku itu, pelan- pelan aku bisa mengumpulkan uang,agar bisa melanjutkan pendidikanku di bangku SLTA, setelah aku mengumpulkan uang sesuai dengan biaya untuk melanjutkan pendidikan di tingkat SLTA,akhirnya aku mendaftark diri di sebuah sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) sebut saja “SMK SADARWISATA RUTENG” secara diam-diam tanpa sepengetahuan orang tua. Dua hari kemudian aku baru memberitahukan kepada orang tuaku, kalau aku sudah daftar di SMK SADARWISATA RUTENG.

Selama belajar 3 tahun di bangku SMK, aku hidup sederhana,hemat, karena aku menyadari bahwa aku memaksa keadaan orang tuaku, dan sering berpikir bagaimana ara hidup mandiri dan saat  belajar di bangku SLTA, aku semakin berubah dalam cara berpikir dan tidak pernah lupa nasehat dari orang tuaku sebelumnya. Saat mengikuti ujian akhir nasional (UAN), aku mengalami sakit serius, bahkan tidak sanggup untuk mengikuti ujian. Aku hanya berpikir mungkin ini merupakan sebuah tantangan. Dengan semangat yang kuat, aku tetap mengikuti ujian secara paksa selama tiga hari. Selesai ujian akhir nasional (UAN) aku langsung pulang kampung,aku sangat sedih karena sakit yang aku alami belum juga sembuh, sesampainya di kampung banyak orang menjengukku. satu bulan sudah sakitku belum juga sembuh, karena belum juga sembuh kini orang tuaku mengambil langkah untuk rujuk ke RSUD Ruteng,selama seminggu rawat di RSUD Ruteng,begitu banyak teman-temanku yang datang menjenguk aku.

Sakit yang aku alami bengkak besar pada kaki kanan  akhirnya Pada tanggal 19 juni 2006 akhirnya aku di vonis oprasi oleh dokter, hari oprasiku bersamaan juga dengan hari berita lulusku di SMK SADARWISATA. Setelah aku di oprasi di sore harinya setelah aku sadar,orang tuaku memberitahukan kalau aku lulus di ujian akhir nasioanl. Setelah mendengar perkataan itu,aku sangat senang sambil berteriak,.horeeeeeeeeee,.aku lulus,,.

Masa studiku di SLTA sudah berakhir,kini aku menyadari,bahwa aku harus mandiri. Setelah keluar dari RSUD ruteng, aku balik ke kampung dan istrahat  tiga bulan sambil menunggu penggambilan ijazah. Setelah mengambil ijazah di sekolah,pilihanku adalah tak lain tak bukan adalah “merantau” memang “merantau” merupakan pilihan terakhir bagi orang yang tidak mampu untuk melanjutkan keperguruan tinggi di karenakan keadaan ekonomi orang tua yang tidak mendukung.

Jakarta yang merupakan ibukota Negara Indonesia merupakan tempat pilihanku untuk merantau,banyak orang mengatakan bahwa Jakarta itu hidupnya sangat keras,menanggapi hal demikian,aku berpikir bahwa aku harus semangat dan jangan pernah putus asa, apapun kerjaan yang aku dapat,aku tetap jalani setulus hati. bukan tidak mungkin hidup ini pasti berubah,asalkan kita tetap semangat.

Awal perjalanku dari manggarai aku mengikuti mobil ekspedisi manggarai – Surabaya, sampai di Surabaya aku tinggal di sana selama tiga hari, selama disana banyak kawan-kawanku dari manggarai mengajakku untuk kerja di Surabaya, tetapi karena tempat pilihanku merantau adalah Jakarta, jadi aku tetap ke Jakarta.

Sesampainya aku di Jakarta, maklum saja orang kampung kalau memasuki kota besar’’ sangat heran dengan melihat gedung-gedung tinggi. di Jakarta saya di jemput sama keluargaku di terminal Pulo Gadung. Di sini aku tinggal Bekasi jawa barat,yang merupakan perbatasan antara Jakarta dengan jawa barat.

Pengalaman kerja pertama kali, aku lamar di sebuah PT yang bergerak di bidang GAS LPG,di mana saya bekerja sebagai sales door to door sambil membawa product yang akan kami jual.selama kerja di sini selalu di bawa tekanan. karena tidak sesuai dengan target yang di berikan atasan, akhirnya aku lebih memilih mengundurkan diri.

Sebulan kemudian aku mendapatkan pekerjaan  baru, kerjaan yang kujalani adalah sebagai Cleaning service di RS Elizabeth Bekasi. Pekerjaan sebagai cleaning service buatku sebenarnya tak pantas,karena tidak sesuai  dengan skill yang aku miliki. Tetapi apa boleh buat namanya di tempat perantauan jangan pernah pilih-pilih kerja, yang penting kerjaan itu bisa mendapatkan uang,guna mencukupi kebutuhan sehari-hari. Gaji bulan pertama kerja sebagai cleaning service,aku mendaftarkan diri di sebuah akademik management informatika (AMIK ) di Jakarta. Setelah saya daftar,ketika mulai kuliah aku membayar uang kuliah setiap bulan..dengan niat dan tulus untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi,akhirnya setahun saya dibebaskan dari uang kuliah (Beasiswa)dengan rejeki yang aku terima,aku tetap bersemangat.

Pekerjaanku sebagai cleaning service hanya tiga bulan,karena aku mendapat panggilan kerja baru dari PT STAR COSMOS, dengan pekerjaan yang baruku ini,aku tetap menjalankannya dengan baik, setiap hari minggu rutinitas ku adalah kuliah, tak terasa kerja di cosmos sudah 2 tahun lebih aku tetap jalani dengan baik. Tepat 2009 pendidikanku di Akademik Management Informatika (AMIK) sudah selesai,kini aku berusaha untuk mencari pekerjaan baru,yang lebih baik ,beberapa minggu kemudian aku bekerja di sebuah lembaga kursus English-indonesia di Jakarta. Selama bekerja disana aku merasa lebih baik dari yang aku alami sebelumnya, di lembaga Kursus English-indonesia saya bekerja tidak lama,karena saya mendapatkan pekerjaan baru,yaitu di “TRINITY UNIVERSITY’’.

Dari 2009-2010 saya mengumpulkan uang untuk pulang kampung, akhirnya bulan desember tahun 2010 saya pulang kampung, setelah empat tahun tinggal di Jakarta. Niatku pulang kampung bukan untuk terus tinggal di kampung tetapi hanya untuk melihat secara langsung keadaan keluargaku di sana. Bulan Januari tahun 2011 akhirnya aku balik ke Jakarta untuk terus mengadu nasib,dan harapan agar aku bisa melanjutkan pendidikanku di tingkat sarjana.

Setibanya aku di Jakarta,aku kembali mulai kerja di “TRINITY UNIVERSITY”.selama beberapa bulan kemudian akhirnya aku kembali melanjutkan pendidikanku di tingkat sarjana,saya daftarkan diri di “universitas ESA UNGGUL”setelah daftar diri sebagai mahasiswa di sana, dari sekarang aku tetap  berusaha  dan kerja keras agar kelak nantinya bisa selesai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun