Menurut Freud, katarsis memainkan peran krusial dalam mencapai kesejahteraan emosional dan menyelesaikan konflik psikologis. Dia meyakini bahwa dengan memungkinkan individu untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan pengalaman yang terpendam, mereka dapat memperoleh wawasan tentang motivasi bawah sadar mereka dan meraih keringanan dari tekanan emosional.
Katarsis sering dikaitkan dengan "penyembuhan bicara" atau ungkapan verbal pikiran dan perasaan dalam psikoanalisis. Saat pasien terlibat dalam asosiasi bebas, mereka mungkin mengalami momen pelepasan emosional dan katarsis, yang dapat membawa pada pemahaman yang lebih mendalam tentang konflik batin mereka dan perasaan pembebasan emosional.
 Teori Psikoanalisis
Freud merevolusi dunia psikologi dengan memperkenalkan konsep-konsep utama seperti id, ego, dan superego atau dapat diartikan menjadi kesadaran, prakesadaran, dan bawah sadar sebagai struktur kepribadian. Teorinya menekankan peran penting bawah sadar dalam membentuk perilaku manusia. Pikiran sadar adalah bagian pikiran yang kita sadari pada setiap saat tertentu, sedangkan pikiran prakesadaran berisi pemikiran dan kenangan yang dapat dengan mudah dibawa ke dalam kesadaran. Pikiran bawah sadar, di sisi lain, adalah tempat penyimpanan pemikiran, perasaan, dan kenangan yang tidak dapat diakses oleh kesadaran sadar.
Freud meyakini bahwa pikiran bawah sadar adalah bagian paling penting dari pikiran dan bahwa itu mendorong perilaku dan kepribadian kita. Dia mengusulkan bahwa pikiran bawah sadar terdiri dari dua bagian: id dan superego. Id adalah bagian pikiran yang impulsif dan mencari kesenangan, sedangkan superego adalah bagian pikiran yang moral dan etis. Ego adalah bagian pikiran yang berfungsi sebagai perantara antara id dan superego, mencoba untuk seimbang dalam memenuhi tuntutan bersaing keduanya.
Teori psikoanalisis Freud telah sangat berpengaruh dalam perkembangan psikologi dan psikiatri. Teori ini telah digunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena psikologis, termasuk mimpi, kecemasan, dan depresi. Teori ini juga telah digunakan untuk mengembangkan teknik terapeutik, seperti psikoanalisis, yang bertujuan membantu orang memahami dan menyelesaikan konflik bawah sadar mereka.
Karya -- Karya Terkenal
Beberapa karya terkenal Freud mencakup "The Interpretation of Dreams" (1899) dan "Three Essays on the Theory of Sexuality" (1905). Dalam buku The Interpretation of Dreams, Freud menyajikan teorinya tentang mimpi dan berargumen bahwa mimpi bukanlah aktivitas mental sembarangan, melainkan memiliki makna yang signifikan dan dapat memberikan wawasan ke dalam pikiran bawah sadar. Ia mengusulkan bahwa mimpi adalah "jalan raya kerajaan menuju bawah sadar" dan dapat digunakan untuk memahami pikiran, keinginan, dan konflik yang terdapat dalam bawah sadar.
Teori Freud tentang mimpi didasarkan pada gagasan bahwa mimpi terbentuk melalui suatu proses yang disebut "kerja mimpi," yang melibatkan transformasi pikiran dan perasaan bawah sadar menjadi representasi simbolis dan visual. Ia mengidentifikasi beberapa mekanisme kunci dari kerja mimpi, termasuk kondensasi, pemindahan, simbolisasi, dan revisi sekunder.