Mohon tunggu...
FLORENTINA
FLORENTINA Mohon Tunggu... Lainnya - An amateur writer

-

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

The End

12 November 2015   12:30 Diperbarui: 12 November 2015   12:30 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

“Nat. It’s still you. You’re the best girlfriend I’ve ever had,” mata Adi menatap Natalie dalam-dalam. Natalie menundukkan kepala, menghindari tatapan mata Adi. Ia menghindari pancaran mata yang dulu pernah membuatnya jatuh cinta. Dulu sekali.

Adi mengangkat dagu Natalie. Natalie hanya diam. Tersihir. Sihir yang pernah membuatnya terpikat, sihir yang selalu ia kira telah luruh, ternyata masih mampu membuatnya tergeming kini. Mata Adi kini bertemu dengan matanya. Adi mendekatkan bibirnya, bibir mereka bertemu. Kecupan hangat dan lembut. Natalie mendorong Adi menjauh. Adi dengan sigap menangkap tangan Natalie, merengkuhnya dalam pelukan erat.

“I am so sorry, love,”bisik Adi lembut.

“I am so sorry, too. But, I’d prefer not to go.”

“It’s okay, love…” Adi melepas pelukannya.

Natalie menarik selimut untuk menutupi tubuh sintalnya. Adi hanya mampu menatapnya berlalu ke kamar mandi.
Tak ada waktu, ia pun harus bergegas.

****

Tatapan Natalie menyapu kamar yang tadi ditinggalnya bersiap. Tak ada lagi sosok pria yang pernah ia cintai,  bahkan jejak kehadirannya pun tiada lagi terasa, kecuali  keberadaan sepucuk kertas yang  ia serahkan semalamn. Namun belum ia sentuh, dibiarkan begitu saja di atas meja. Natalie berjalan menghampiri meja, membaca kertas berwarna emas dan putih. Warna kesukaan Adi. Sebuah senyum menyungging di bibir Natalie setelah membacanya.

…you’re my honey sugar pop… you’re my sweety pie…

Handphone Natalie berdering, senyum Natalie tersungging lebih lebar. Her fave ringtone from her favourite guy.

“Yes, Hon. I will be home this afternoon. Are you being a good boy when mommy gone? Nice. Mommy will bring you some cake. Bye, honey,” Natalie mengakhiri pembicaraan. Sekali lagi diliriknya kertas emas dan putih untuk terakhir kalinya. Disana tertulis :

To : Natalie & Partner

Wedding Invitation : Adi Sianipar & Christina Widodo.

Diremasnya undangan pernikahan yang akan dilangsungkan lima jam lagi. Natalie berlalu. Kembali pulang. Ke anak kesayangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun