Mohon tunggu...
Florentina Enjelic Penga
Florentina Enjelic Penga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Aktif Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (Fakultas Farmasi)

Saya seorang yang memiliki berbagai minat dan hobi kreatif, di antaranya adalah bermain alat musik, mengambil gambar, mengedit video cinematic pendek, membaca, dan menulis. Hobi fotografi dan videografi menjadi cara saya untuk menangkap momen-momen indah serta mengungkapkan kreativitas melalui visual. Di sisi lain, membaca dan menulis adalah hobi baru yang saya temukan dan sedang saya pelajari untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi serta berbagi pemikiran. Musik juga merupakan bagian penting dalam hidup saya, yang memberi ruang untuk ekspresi dan relaksasi. Dengan semangat terus belajar, saya berkomitmen untuk terus mengeksplorasi berbagai bidang ini dan berharap dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat melalui karya-karya saya.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

sinergi antara iman dan ilmu: membangun kehidupan yang seimbang

8 Desember 2024   23:36 Diperbarui: 8 Desember 2024   23:49 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam bukunya The God Delusion, Richard Dawkins menekankan pentingnya sains dan rasio dalam menjelaskan fenomena alam, namun hal ini sering dianggap sebagai bentuk penolakan terhadap agama. Sementara itu, banyak pemikir agama yang menyatakan bahwa agama dan sains tidak perlu bersaing, melainkan bisa bekerja bersama-sama untuk mencapai kebenaran yang lebih mendalam (Polkinghorne, 2000). Pandangan ini memberikan ruang bagi umat manusia untuk menjelajahi pengetahuan ilmiah sambil tetap menjaga hubungan mereka dengan nilai-nilai spiritual yang menuntun pada kehidupan yang lebih bermakna.

Membangun Kehidupan yang Seimbang

Sinergi antara iman dan ilmu bukanlah sesuatu yang mudah dicapai, namun sangat mungkin untuk diwujudkan. Keduanya harus berjalan berdampingan untuk mencapai kehidupan yang seimbang. Ilmu memberikan pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami dunia dan meningkatkan kualitas hidup, sementara iman memberikan arah yang memberikan makna lebih dalam terhadap kehidupan itu sendiri. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menghargai keduanya, membangun jembatan yang menghubungkan iman dengan ilmu, dan menjadikan keduanya sebagai dasar dalam mencapai kehidupan yang harmonis dan penuh makna.

Dalam dunia yang semakin terfragmentasi oleh berbagai pandangan, sinergi ini mengingatkan kita bahwa pencarian kebenaran tidak hanya berada pada ranah intelektual semata, tetapi juga pada kedalaman spiritual yang memberikan konteks pada pengetahuan yang kita peroleh. Seperti yang ditegaskan oleh Al-Ghazali dalam The Incoherence of the Philosophers, ilmu yang tidak disertai dengan kebijaksanaan dan iman akan kehilangan arah dan maknanya.

Dengan demikian, untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dan lebih bermakna, kita perlu menjaga keseimbangan antara iman dan ilmu, memastikan keduanya saling melengkapi dan mendukung satu sama lain,membimbing kita dalam setiap langkah kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun