Perspektif pertama komunikasi multikultural bertitik tolak pada kajian komunikasi yang memfokuskan diri pada proses komunikasi secara interaksional dan transaksional partisipan. Kajian konteks budaya dan agama menjadi urgen. Pendekatan yang dilakukan oleh masyarakat Kampung Sawah dalam komunikasi multikultural ini adalah kesadaran bahwa pola berfikir setiap partisipan komunikasi dapat dipelajari dalam aktivitas sosialnya sehingga ada kesempatan belajar dan saling mengenal budaya orang lain, sehingga mencegah terjadinya etnosentrisme.Â
Dalam menjaga kerukunan antar umat beragama di Kampung Sawah, maka diperlukannya strategi komunikasi multikultural yang diterapkan oleh beberpa element masyarakat. seperti yang di kemukanan oleh tokoh agama Hindu "kami saling menghormati, saling menghargai, kita juga saling menjaga sikap antar umat." Demikian keharmonisan antar umat beragama di Kampung Sawah terjaga dengan baik.
Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa komunikasi multikultural yang terjadi pada masyarakat Kampung Sawah digunakan dengan sangat baik dan dinilai efektif. Komunikasi multikultural dalam menjaga kerukunan antar umat beragama di desa Sunda Kelapa dan Abu Sakim lebeih mengedepankan toleransi umat beragama berupa saling menghargai, menghormati, menjaga, musyawarah mufakat dan tolong menolong.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H