Mohon tunggu...
Florentia Yamini
Florentia Yamini Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Swasta

Memasak Menyanyi Olah raga Piknik Membaca

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Bagaimana cara Mengatasi Anak yang Hiperaktif

17 September 2024   14:08 Diperbarui: 17 September 2024   14:17 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Bagaimana cara Mengatasi Anak yang Hiperaktif 

Anak adalah anugerah dari Tuhan yang dipercayakan kepada orang tua untuk dididik dan dibesarkan. Perkembangan anak dipengaruhi oleh lingkungan keluarga, asupan makanan dan lingkungan sekitar. Di zaman yang serba instan ini banyak sekali anak-anak yang menjadi hiperaktif. Anak hiperaktif biasanya memiliki tingkat energi yang tinggi, sulit berkonsentrasi, dan cenderung bertindak impulsif. Orang tua kadang mudah emosi dan marah ketika menghadapi anak yang hiperaktif, apalagi jika orang tua sibuk bekerja. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu mengatasi anak yang hiperaktif:

1. Buat Rutinitas yang Konsisten

a. Buatlah  jadwal harian yang jelas dan konsisten untuk anak, mulai dari waktu bangun, makan, bermain, belajar, hingga tidur.

b. Dengan adanya rutinitas, anak akan belajar untuk mengikuti pola yang teratur dan mengurangi kebiasaan bertindak impulsif.

2. Berikan Aktivitas Fisik yang Cukup

a. Anak hiperaktif seringkali memiliki energi yang berlebihan, oleh karena itu berikan aktivitas fisik seperti olahraga, bermain di taman, atau berenang untuk membantu mereka mengeluarkan energi secara positif.

b. Olahraga juga dapat meningkatkan konsentrasi dan memperbaiki suasana hati anak.

3. Buat Lingkungan yang Tenang

a. Ciptakan lingkungan yang minim distraksi di rumah, khususnya di area belajar atau tempat tidur anak. Kurangi kebisingan dan hindari paparan layar gadget yang berlebihan.

b. Berikan anak ruang yang tenang untuk beristirahat atau menenangkan diri saat mereka merasa gelisah.

4. Beri Perintah yang Jelas dan Singkat

a. Gunakan kalimat yang singkat dan sederhana ketika memberikan instruksi. Terlalu banyak kata bisa membingungkan anak.

b. Berikan satu instruksi dalam satu waktu untuk membantu anak lebih fokus dan tidak kewalahan.

5. Gunakan Metode Penguatan Positif

a. Berikan pujian dan hadiah kecil ketika anak berhasil menunjukkan perilaku yang baik atau mengikuti aturan.

b. Hindari hukuman yang keras, karena dapat membuat anak merasa tidak dihargai dan semakin memberontak.

6. Tetapkan Batasan yang Jelas

a. Berikan batasan dan aturan yang jelas tentang perilaku yang dapat diterima. Jelaskan dengan tenang konsekuensi dari perilaku negatif.

b. Pastikan anak memahami batasan tersebut dan konsisten dalam menegakkannya.

7. Latih Teknik Relaksasi

a. Ajak anak untuk belajar teknik relaksasi sederhana, seperti pernapasan dalam, yoga, atau meditasi. Teknik ini dapat membantu mereka lebih tenang dan mengurangi hiperaktifitas.

b. Bermain musik yang menenangkan atau cerita pengantar tidur juga dapat membantu anak rileks.

8. Hindari Makanan dan Minuman yang Mengandung Gula dan Kafein

a. Gula dan kafein dapat mempengaruhi tingkat energi dan perilaku anak. Kurangi konsumsi makanan manis, minuman bersoda, dan makanan olahan yang banyak mengandung zat aditif.

b. Berikan makanan sehat seperti buah-buahan, sayuran, protein, dan biji-bijian untuk mendukung kesehatan fisik dan mental anak.

9. Ajarkan Anak untuk Menyalurkan Energi secara Kreatif

a. Dorong anak untuk terlibat dalam aktivitas kreatif seperti melukis, menggambar, menulis, atau bermain musik. Aktivitas ini bisa membantu mereka menyalurkan energi dan emosi secara positif.

b. Berikan pilihan kegiatan sehingga anak dapat belajar mengambil keputusan yang baik.

10. Konsultasi dengan Ahli

a. Jika hiperaktifitas anak dirasa sudah sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, konsultasikan dengan psikolog anak atau dokter untuk mendapatkan saran dan penanganan lebih lanjut.

b. Terapis atau konselor dapat memberikan teknik dan strategi khusus untuk membantu mengelola hiperaktivitas anak.

Kesimpulan

Mengatasi anak yang hiperaktif membutuhkan waktu dan kesabaran. Setiap anak berbeda, jadi penting untuk mencoba berbagai pendekatan dan melihat mana yang paling efektif untuk anak Anda. Dengan perhatian dan kasih sayang yang tepat, anak hiperaktif bisa berkembang menjadi pribadi yang kreatif, positif, dan penuh potensi.Selain cara-cara tersebut di atas ajaklah juga untuk selalu berdoa bersama untuk memohon lindungan dari Tuhan supaya menjadi anak yang baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun