Zidan si anak remaja yang bercita-cita menjadi seorang pelaut sedang duduk di atas pohon dan menghela nafas begitu banyak hingga ia membuat angin kencang di udara.
“Ada apa? “, tanya Dani tepat di bawah nya.
“ Kamu membuat desahan yang bagus dengan helaan nafas mu” Katanya.
“Saya sedih karena saya harus tinggal di dalam rumah dan tidak pernah keluar dengan perahu atau kapal meskipun saya anak pelaut” Kata Zidan.
“Saya berpakaian seperti seorang pelaut, dan jika anda membaca apa yang tertulis di sekeliling topi saya, anda akan melihat tulisan H.M.S Glorious, yang artinya saya milik kapal mulia yang mulia. Nah dimana kapal saya?dimana laut nya? Inilah saya, membuang-buang waktu saya dengan belajar belajar dan belajar, alih alih melakukan tugas saya bekerja, mengarungi kapal yang berani!”
Dani setuju buang-buang waktu untuk Zidan terutama karena Kakaknya yaitu Mira,tidak terlalu menyukai nya dan tidak pernah bermain dengannya. Dia hanya menyukai bayi nya. Boneka dan boneka cantiknya yang berambut panjang. Dia sama sekali tidak menyukai adiknya itu.Jadi Dani mengalami waktu yang sangat membosankan. Tapi suatu malam dia mendapat kesempatan untuk menjadi lebih bagus dari sebelumnya.
Dengarkan saja itu adalah malam bulan yang cerah dan Dani sedang duduk di meja belajar nya dan menonton beberapa anak anak yang bermain di luar.Dia sangat membosankan dan sengsara, sehingga dia tidak ingin bergabung. Dia hanya menonton. Saat mereka bermain, sesuatu terjadi, salah satu dari mereka tercebur kedalam sungai di dekat mereka .
“Tolong! Tolong! Bisakah salah satu dari kalian bisa turun ke sungai dan menyelamatkan Lintang kecil? Kami sedang bermain di dekat sungai, dan Lintang terpeleset lalu jatuh. Aku berusaha menolong nya, naum ia sangat susah untuk di gapai,jadi dia tidak bisa keluar. Dia akan tenggelam! Oh, tolong bantu aku.”
Namun tidak ada satupun yang tahu harus berbuat apa, hanya ada satu yang bisa berenang yaitu Raju, namun ia sedang sakit, maka ia tidak berani untuk lompat ke sungai. Tetapi Zidan yang mendengar itu ia langsung lati dan melompat ke dalam sungai.
“Aku akan menyelamatkan Lintang!” Teriaknya.
“Dimana perahu kecil yang dimiliki Polly saat dia pergi ke panti? “